MONITOR, Jakarta – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama menggelar seminar sekaligus webinar bertema “Sehat, Cantik, dan Bebas Penyakit dengan Pola Makan yang Tepat” di Kantor Pusat Kementerian Agama, pada Jumat (29/9/2024). Acara ini dihadiri secara luring oleh Penasihat DWP Kemenag RI Eny Retno Yaqut, Wakil Penasihat DWP Kemenag RI Tanti Kristiani, Hilda Ainissyifa Ketua DWP Kemenag RI, jajaran serta pengurus DWP Kemenag RI, juga diikuti secara daring oleh anggota DWP Kemenag RI seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Eny Retno Yaqut menegaskan bahwa kesehatan adalah amanah dari Tuhan yang harus dijaga. “Tubuh kita adalah titipan Tuhan, menjaga kesehatan, terbebas dari penyakit, dan bonusnya cantik, adalah bentuk syukur kita atas nikmat tersebut,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kesehatan fisik dan mental merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan harus dijaga secara bersamaan. Eny Retno mengutip pepatah Latin mens sana in corpore sano yang berarti “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat,” sebagai pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara tubuh dan jiwa. “Kita sering kali ingin memiliki jiwa yang sehat, tetapi lupa bahwa jiwa yang sehat membutuhkan tubuh yang sehat. Demikian juga sebaliknya, tubuh yang sehat membutuhkan jiwa yang kuat. Keduanya adalah sistem yang saling melengkapi dan tak bisa dipisahkan,” tegas Eny Retno.
Ia juga mengingatkan bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal fisik, tetapi juga bagian dari menjalankan amanah spiritual. “Menjaga tubuh tetap sehat adalah bagian dari mensyukuri nikmat Tuhan dan menjalankan amanah-Nya,” tambahnya.
Eny Retno juga menekankan pentingnya pola makan yang tepat. Ia mengutip Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 114 yang mengajarkan umat Islam untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik. “Islam sudah memberikan panduan yang jelas tentang makanan yang baik. Kita diperintahkan untuk makan yang halal dan thayyib, yang tidak hanya dibenarkan secara agama tetapi juga baik untuk kesehatan tubuh kita,” jelasnya.
Eny Retno menjelaskan bahwa menjaga pola makan sehat bukan sekadar soal mengonsumsi makanan, tetapi juga memperhatikan asupan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. “Makanan yang sehat untuk satu orang belum tentu sehat untuk orang lain, karena setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, berat badan, dan kondisi kesehatannya,” ungkapnya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Eny Retno, dr. Karin Wiradarma Sp.GK, narasumber seminar, menguraikan sejumlah prinsip dasar pola makan sehat yang dapat membantu menjaga kesehatan dan penurunan berat badan. Dr. Karin mengakui bahwa perubahan metabolisme tubuh setelah usia 30 tahun menjadi salah satu faktor yang membuat penurunan berat badan lebih sulit. “Metabolisme kita di usia 30-an dan 40-an berbeda. Maka, menjaga pola makan yang tepat dan seimbang menjadi sangat penting,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan gorengan, makanan tinggi gula, dan produk berbahan tepung perlu dikurangi. “Kita boleh menikmati camilan favorit seperti kue atau es krim, tapi dengan porsi dan frekuensi yang terukur,” kata dr. Karin.
Dalam paparannya, dr. Karin juga mengingatkan pentingnya olahraga untuk mendukung kesehatan. Ia menyarankan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau aktivitas fisik lainnya, bahkan selama hanya 10 menit per sesi. “Total 30 menit olahraga dalam sehari sudah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh,” tambahnya.
Selain olahraga, dr. Karin juga menyoroti pentingnya menjaga kadar vitamin D dalam tubuh. “Vitamin D berperan penting dalam menjaga stamina, imunitas, serta kesehatan tulang dan sendi. Banyak orang merasa cepat lelah karena kekurangan vitamin D,” katanya.
Seminar ini ditutup dengan pesan dari dr. Karin tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara pola makan yang sehat dan gaya hidup yang aktif agar tetap sehat, cantik, dan produktif.