MONITOR, Jakarta – Koperasi adalah sebuah organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar pada asas kekeluargaan.
Memiliki arti kerja sama, koperasi dalam menjalani kegiatan usahanya memiliki tujuan utama yaitu mencapai kemakmuran dan kemajuan anggota. Untuk meningkatkan kesejahteraan, anggota yang berkedudukan sebagai pemilik, pengelola, sekaligus pengguna jasa memiliki kesempatan yang sama dalam memperbaiki status ekonomi melalui wadah usaha koperasi.
Selain itu, untuk mencapai tata susunan kehidupan ekonomi yang adil dan demokratis, anggota koperasi harus diikutsertakan, diberi peranan dan kesempatan seluas-luasnya untuk turut andil berperan dalam memajukan koperasi. Dengan demikian, anggota merasa memiliki koperasi dengan usaha-usaha yang dikelola dan dimanfaatkan secara merata kepada seluruh anggota.
Seperti halnya koperasi di Kota Ternate Maluku Utara yaitu Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate. Koperasi yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso Ternate Tengah Kota Ternate Maluku Utara hingga Desember 2023 memiliki total anggota sebanyak 4.455 orang. Berdiri pada tahun 2006, Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate sebelumnya bernama KPN Makugawene dan hingga kini memiliki total karyawan sebanyak 14 orang.
Ketua Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate Imran Ali Baasalem mengatakan, untuk pengembangan usaha, koperasi mencari informasi mengenai pinjaman yang berasal dari pemerintah. Kemudian pada tahun 2013, koperasi memperoleh informasi mengenai pinjaman murah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang didapatkan dari sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM setempat. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti oleh pengurus berupa pengajuan pinjaman ke LPDB-KUMKM.
“Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate mulai mengakses LPDB-KUMKM sejak tahun 2013 hingga 2023 dengan pertimbangan utama yaitu tingkat bunga yang ditawarkan sangat rendah dibanding lembaga keuangan lainnya, serta plafond pinjaman yang diberikan cukup besar. Selain informasi dari Dinas Koperasi dan UKM, informasi terkait LPDB-KUMKM diperoleh pula dari internet dan sosialisasi petugas LPDB-KUMKM itu sendiri,” kata Imran.
Setelah mendapat pinjaman murah LPDB-KUMKM, lanjut Imran, perkembangan koperasi mulai terlihat dari meningkatnya jumlah omzet pemberian pinjaman dari anggota, yang tentunya berdampak pada peningkatan pendapatan dan jumlah aset koperasi.
“Sejak mengakses LPDB-KUMKM, koperasi terus didampingi mulai dari proses melengkapi dokumen persyaratan pengajuan sampai dengan pencairan dana. Dengan pelayanan maksimal LPDB-KUMKM dan manfaat dari dana bergulir itu sendiri, Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate terus berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman kembali ke LPDB-KUMKM,” jelas Imran.
Tingginya permintaan pinjaman, lanjut Imran, mendorong koperasi untuk menambah sumber dana yang dapat disalurkan kepada anggota. Hal ini yang menjadi rencana koperasi di kemudian hari dengan bersinergi kembali ke LPDB-KUMKM. Selain bermitra dengan LPDB-KUMKM, koperasi juga terus mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Ternate, di antaranya berupa kegiatan pelatihan dan pendampingan.
“Kami mengakui bahwa LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM, dan berharap LPDB-KUMKM terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat khususnya pelaku usaha koperasi. Kami juga berharap, Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate dapat terus eksis dalam melayani dan meningkatkan kesejahteraan anggota, serta mampu berkontribusi dalam pengembangan ekonomi masyarakat sekitar,” harap Imran.
Di sisi lain, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyampaikan bahwa dana bergulir LPDB-KUMKM merupakan solusi pembiayaan yang harus dimanfaatkan oleh seluruh mitra koperasi di tanah air. Kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan sektor koperasi dan UMKM di Indonesia di antaranya melalui layanan pinjaman atau pembiayaan dengan tarif yang terjangkau yang dapat diakses melalui laman website https://eproposal.lpdb.id/.
“Mitra koperasi tidak perlu mengeluarkan biaya dalam mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM. Seluruh proses pengajuan dilakukan secara gratis karena tidak perlu mendatangi kantor pusat LPDB-KUMKM di Jakarta untuk mendaftarkannya. Hal ini tentu menghemat waktu dan biaya. Upaya ini dilakukan guna memberikan alternatif permodalan yang memadai bagi koperasi dan UMKM yang membutuhkan dukungan finansial bagi pengembangan usahanya,” jelas Supomo.
Selain memberikan bantuan modal untuk koperasi, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM juga memberi pendampingan yang komprehensif dalam meningkatkan tata kelola kelembagaan, usaha, dan keuangan melalui Program Inkubator Wirausaha 2024. Program ini diharapkan mampu menciptakan banyak koperasi maju dan modern, yang nantinya bisa mendapat banyak keuntungan sehingga lebih berkembang, berkualitas, dan naik kelas.
“Melalui 10 lembaga inkubator yang telah terpilih di tahun ini, harapannya dapat memberi kontribusi kepada para tenant yang bergabung, di antaranya berupa program inkubasi gratis, investasi, pinjaman, serta kerja sama bisnis termasuk transaksi atas produk dan jasa. Untuk Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM tahun 2024 diperuntukkan khusus bagi tenant koperasi, dan untuk informasi lebih jelas dapat dilihat melalui laman website https://inkubator.lpdb.id/,” terang Supomo.
Supomo berharap, program inkubasi koperasi pada tahun ini dapat memberi dampak maksimal bagi peningkatan usaha koperasi, serta berkontribusi aktif bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. LPDB-KUMKM terus memonitor program ini, khususnya bagi koperasi-koperasi yang memiliki potensi untuk lebih maju dan berkembang, tutup Supomo.