MONITOR, Jakarta – Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah tahun ini melakukan akseleraasi pelaksanaan program SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) untuk bantuan sarana dan prasana madrasah.
Direktur KSKK Madrasah M Sidik Sisdiyanto meminta agar para pengelola memastikan pelaksanaan bantuan SBSN madrasah menganut sistem 6T. Yaitu, tepat sasaran, tepat harga, tepat administrasi, tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat satuan.
Hal ini disampaikan Sidik, panggilan akrabnya, saat membuka Percepatan Pelaksanaan Program Sarana Prasarana di Jakarta. Acara yang membahas pelaksanaan bantuan SBSN Madrasah 2024 ini berlangsung di Jakarta, 27-29 Maret 2024.
Sidik menilai, pelaksanaan SBSN Madrasah 2023 berjalan baik. Serapan SBSN yang dikelola Direktorat KSKK Madrasah menjadi yang tertinggi dibanding satuan kerja lainnya. “Tahun ini, dengan skema pengadaan kontruksi e-purchasing, hingga yang terbaru diperbolehkan lelang terbuka, diharapkan akan bisa mengakselerasi pelaksanaan SBSN Madrasah sesuai timeline yang kita sepakati bersama,” pesannya di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
“Pelaksanaan program tahun anggaran 2024 berupa peningkatan mutu madrasah melalui SBSN harus memiliki dampak signifikan dan banyak dirasakan manfaatnya,” sambungnya.
Hadir sebegai narasumber, Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI, Iqbal, mengingatkan pentingnya penggunaan e-puchasing dalam pelaksanaan program bantuan SBSN. “Penggunaan e-purchasing ini mengacu pada Stranas terkait pengendalian tipikor, sehingga setidaknya pengadaan barang 30% bisa melalui e-purchasing,” jelasnya.
“Prestasi SBSN tahun yang lalu bisa dijadikan acuan pada tahun selanjutnya. Prestasi, capaian serapan anggaran tidak hanya jadi pertimbangan di Kementerian Agama, namun juga jadi acuan di Kementerian Keuangan,” terangnya.
Kapala Subdirektorat Sarana Prasarana KSKK Madrasah, Arif Rahman berharap praktik baik dalam pengelolaan SBSN Madrasah selema ini dapat diteruskan. “Reward dan punisment akan tetap sama, mengacu pada tahun-tahun sebelumnya,” tegasnya.
Arif minta kerja sama semua pihak untuk bekerja sesuai arahan dan intruksi pimpinan. “Kerja enak asal jangan seenaknya,” tambahnya.
Kesubtim Sarana MA&MAK Direktorat KSKK Madrasah, Winuhoro Hanumbhawono mengatakan bahwa langkah-langkah percepatan pembangunan madrasah harus terus ditingkatkan. Apalagi, titik lokasi bantuan madrasah negeri 2024 sangat banyak.
“Perlu dilakukan percepatan-percepatan termasuk di antaranya penggunaan E-Purchasing jasa konstruksi,” jelasnya.
“Jika pelaksanaan SBSN 2024 sesuai timeline, maka dimungkinkan sebelum dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang baru, pembangunan SBSN 2024 akan selesai,” tandasnya.
Percepatan Program Bantuan Sarana Prasarana Tahap III diikuti Unit Kerja Penyedia Barang dan Jasa (UKPBJ), Direktorat APK BAPENAS, Biro Perencanaan Kementerian Agama RI hingga penanggungjawab SBSN Madrasah di tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama RI, Kepala Tim Sarana Prasarana Pendidikan Madrasah dan PPK. Giat ini membahas Percepatan Pelaksanaan Program Sarana Prasarana Tahap III, di antaranya: akselerasi pengadaan kontruksi bangunan melalui lelang dan e-purchasing.