Jumat, 22 November, 2024

Menteri PPPA Dukung Keberadaan Ruang Laktasi dan Satgas PPKS di Kampus ITBAD Jakarta

MONITOR, Jakarta – Kampus Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta resmi meluncurkan ruang laktasi, ruang Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), empat buku Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) serta penyerahan Surat Edaran Walikota Tangerang Selatan.

Peresmian ini dihadiri langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dan jajarannya, Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga, Ketua Baznas Tangerang Selatan Muhammad Subhan, perwakilan Forum Kota Sehat Tangerang Selatan Tarmidzi Usman serta berbagai mitra diantaranya PT Unilever, The Asia Foundation dan sejumlah pendamping korban.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyatakan bahwa isu perempuan sangatlah kompleks. Untuk itu, butuh sinergisitas dan kolaborasi banyak pihak mulai dari pelaku industri dunia kerja, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan dan kemasyarakatan serta pemerintah daerah.

“Kita butuh campur tangan semua bapak ibu yang hadir. Bukan hanya tugas kita selaku pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah juga penting untuk terlibat dalam menyelesaikan isu perempuan dan anak sebagaimana tadi komitmen penanganan isu perempuan dan anak yang disampaikan pak Wakil Walikota Tangsel,” ucap Bintang Puspayoga di kampus ITBAD Jakarta, Senin (18/3/2024).

- Advertisement -

Usai meluncurkan sarana prasarana tersebut, Bintang berpesan agar keberadaan ruang laktasi, ruangan Satgas PPKS tidak sebatas seremonial saja, melainkan berfungsi sebagaimana mestinya.

Selain itu, Bintang mengapresiasi atas penerbitan Surat Edaran Wali Kota Tangerang Selatan terkait pelaksanaan zakat bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang diserahkan langsung oleh Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Sagar Ichsan.

“Kami mengapresiasi ITBAD Jakarta terutama PSIPP atas kerja-kerja dalam hal perlindungan perempuan dan anak. Kehormatan bagi kami KPPPA berada ditengah-tengah sivitas akademika dalam agenda peluncuran SOP dan peresmian beberapa ruangan. Kita harapkan adanya sinergi, jangan hanya sebatas dukungan semata tetapi implementasi di lapangan itu jauh lebih penting,” tuturnya.

Wakil Walikota Tangerang Selatan Pilar Saga juga menekankan komitmen akan terus memberikan perlindungan kepada korban kekerasan, baik perempuan maupun anak di daerahnya.

Sejauh ini, Pilar Saga mengungkapkan lembaga Baznas Tangerang Selatan sudah berhasil menyalurkan bantuan zakat kepada sebanyak 173 perempuan dan 112 anak.

Ia berharap keberadaan Surat Edaran pelaksanaan Zakat bagi Korban bagi para ASN bisa menumbuhkan kepedulian sosial terhadap kaum minoritas, termasuk korban kekerasan.

“Pemkot Tangsel berupaya keras untuk memberikan perlindungan kepada korban kekerasan perempuan dan anak. Kerjasama ini harus kita upayakan bersama dunia usaha, organisasi masyarakat, industri dan lembaga keagamaaan. Sinergitas antar lembaga sangat diperlukan,” ucapnya tegas.

Di lokasi yang sama, Rektor Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta Yayat Suyatna menyatakan isu zakat bagi korban yang diprakarsai PSIPP merupakan implementasi dari catur dharma perguruan tinggi. Ia bersyukur gerakan ini mendapat dukungan banyak pihak.

“Inisiatif ini bukan pertama kali di Tangsel, tapi di Indonesia bahkan di ASEAN. Konsep ini (zakat bagi korban) bisa jadi satu-satunya ada di dunia, kita patut berbangga ketika Islam hadir menjadi rahmatan lil alamin. Islam menjadi solusi atas permasalahan umat dan bangsa,” ucap Yayat dalam sambutannya.

Yayat juga menyambut baik keberadaan sarana prasarana ramah perempuan di lingkungan kampusnya. Ia berharap keberadaan infrastruktur tersebut dapat menambah minat calon mahasiswi untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Ruang laktasi dan daycare itu penting di lembaga atau ruang pendidikan. Semoga ini dapat meningkatkan minat dan keinginan mahasiswi untuk meningkatkan jenjang pendidikan lebih tinggi,” ucapnya.

“ITBAD Jakarta siap menjadi kampus percontohan bagi kampus PTM se Indonesia,” pungkasnya.

Ketua Pusat Studi Islam, Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) ITBAD Jakarta, Yulianti Muthmainnah, menambahkan sudah saatnya perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah menyediakan sarana prasarana yang ramah terhadap perempuan, baik mahasiswi, karyawati, dosen dan lainnya.

Atas inisiatifnya, PSIPP berhasil mendorong pihak kampus untuk menyediakan sarana pendukung tersebut. Keberadaan sarana ini, dikatakan Yuli, mendapat dukungan dari mitra PT. Unilever.

“Kami menyediakan ruang laktasi, sehingga mahasiswi atau karyawan yang memiliki anak merasa nyaman melakukan aktivitas belajar atau menunaikan kewajibannya, kami juga memiliki ruang Satgas untuk menjamin rasa aman tanpa kekerasan di kampus terkait kekerasan seksual,” terang Dosen pengampu mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan ini.

Diketahui, usai peresmian ruangan laktasi dan Satgas PPKS, Menteri PPPA juga memantau secara langsung penyerahan Surat Edaran Wali Kota Tangerang Selatan terkait zakat bagi korban serta peluncuran buku. Selain itu, terdapat agenda penyerahan awards bagi para tokoh yang mendukung gerakan zakat bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER