MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk meluncurkan Jasa Marga Integrated Maintenance Management System (JIMMS) 2.1 yang merupakan aplikasi database digital yang nantinya akan memuat seluruh data dan informasi terkait layanan pemeliharaan secara terintegrasi untuk tercapainya penyampaian informasi laporan layanan yang efektif dan berguna dalam kebutuhan evaluasi dan penyusunan program pemeliharaan di Jasa Marga Group.
Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga Bagus Cahya A.B. yang hadir dalam peluncuran aplikasi JIMMS 2.1 mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan upaya pembaharuan teknologi yang dilakukan oleh Perusahaan untuk lebih efisien dan semakin inovatif dalam pengelolaan program preservasi. Dalam pengembangan versi terbaru 2.1 ini telah ditambahkan fitur modul inventarisasi jembatan yang disesuaikan dengan kaidah teknis Surat Keputusan Direksi 159/KPTS/2022 untuk melengkapi informasi aset jalan tol yang telah ada di aplikasi versi sebelumnya serta pembaharuan dashboard dengan fitur Geographical Information System (GIS).
“Dengan adanya aplikasi JIMMS 2.1, Jasa Marga kini memiliki database layanan preservasi yang semakin lengkap dan sesuai pedoman teknis yang berlaku untuk meningkatkan efektifitas pemantauan kondisi data aset jalan tol khususnya aset jembatan-jembatan di ruas jalan tol milik Jasa Marga Group yang akan semakin diinventarisasi dengan baik, serta mempermudah perencanaan dan pengawasan, serta evaluasi layanan preservasi yang selama ini dilakukan oleh Perusahaan,” ujar Bagus.
Senada dengan Bagus, Operation Maintenance and Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita menjelaskan, aplikasi JIMMS 2.1 merupakan bentuk penerapan dari pengembangan Intelligent Tollroad Maintenance System (ITMS) di lingkungan Jasamarga Group.
“Di versi 2.1 ini, petugas Jasa Marga yang menggunakan aplikasi JIMMS ini akan mendapatkan informasi terkait kondisi terkini aset jalan tol yang telah tervalidasi dan terintegrasi sehingga memberikan kemudahan dalam melakukan pemantauan dan evaluasi. Selain itu, aplikasi ini juga bisa digunakan petugas Jasa Marga untuk memasukkan data-data preservasi berdasarkan hasil inspeksi di lapangan, sehingga temuan atau hasil inspeksi tersebut dapat langsung diakses menjadi sebuah laporan secara digital,” jelas Atika.
Atika juga menambahkan, penggunaan JIMMS 2.1 akan memberikan banyak manfaat di antaranya yaitu memberikan kemudahan pengendalian performa layanan preservasi, ketersediaan informasi yang lebih komprehensif, informasi yang dikumpulkan di lapangan menjadi bentuk laporan secara real-time serta guna mengoptimalkan peran masing-masing pihak (asset owner, asset manager dan service provider).
Aplikasi JIMMS yang telah diluncurkan sejak tahun 2017 ini berperan sebagai aplikasi yang mengintegrasikan database informasi dengan proses pengambilan keputusan. Tidak hanya memudahkan dalam memetakan kerusakan yang terjadi pada aset-aset jalan tol namun juga nantinya akan dapat membantu Jasa Marga dalam menyusun program preservasi sehingga menjamin kelancaran teknis seluruh kegiatan preservasi aset jalan tol milik Jasa Marga Group.