Jumat, 22 November, 2024

Delegasi G20 Apresiasi Pelaksanaan The First Senior Officials Meeting G20 Culture 2022

MONITOR, Jakarta – Pelaksanaan The First Senior Officials Meeting (SOM) G20 Culture 2022 yang dilaksanakan pada Jumat (22/4) menuai apresiasi dan dukungan dari delegasi G20.

Delegasi tersebut terdiri dari 19 Negara G20, 9 negara undangan khusus, dan organisasi internasional. Para Delegasi, kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mendukung dan menyambut antusias fokus yang diangkat Indonesia dalam pertemuan ini, yaitu “Jalan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan” (Culture for Sustainable Living).

“Banyak negara merasa isu yang diangkat dalam SOM G20 Culture 2022 sangat penting untuk diangkat, tidak hanya karena kita masih berada dalam kondisi pandemi, tetapi juga karena dunia secara global menghadapi tantangan lainnya yaitu perubahan iklim,” tutur Hilmar.

Pada kesempatan ini, Manajer G20 Culture Ministers Meeting, Ananto Kusuma Seta, mengatakan bahwa penyelenggaraan SOM G20 Culture 2022 bertepatan dengan Hari Bumi (Earth Day). Banyak negara menyampaikan perhatian mereka tentang isu perubahan iklim dan bagaimana upaya negara-negara G20 dapat bergotong-royong secara kebudayaan melalui forum kebudayaan G20 untuk mempromosikan cara-cara hidup berkelanjutan.

- Advertisement -

Tema “Jalan Kebudayaan untuk Hidup yang Berkelanjutan” sangat erat dengan tantangan yang kita hadapai saat ini, salah satunya perubahan iklim, dan prinsip gotong royong yang kita angkat medapat dukungan negara-negara peserta” Ujar Ananto Kusuma Seta, yang juga sebagai ketua delegasi Indonesia yang memimpin jalannya sidang pertemuan tersebut.

Pada pelaksanaan The First SOM G20 Culture 2022 terdapat usulan dan tanggapan dari para delegasi tentang promosi cara-cara hidup berkelanjutan. “Kita mendengarkan usulan dan tanggapan dari masing-masing negara dalam mempromosikan cara-cara hidup berkelanjutan, salah satunya dengan lebih memperhatikan keseimbangan antara aktivitas manusia dengan ekosistem alam melalui jalan kebudayaan. Negara-negara peserta mengapresiasi Indonesia dalam Presidensi G20 bidang kebudayaan ini”, terang Ananto.

Ananto menambahkan bahwa pertemuan ini juga menampung dan mengulas draf naskah akademik dari masing-masing negara untuk model pembangunan yang lebih berorientasi pada keadilan sosial-ekologis berdasarkan keragaman sumber daya budaya dengan mengangkat lima isu utama. Pertama, mengenai peran budaya sebagai pendorong kehidupan berkelanjutan. Kedua, tentang dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari kebijakan berbasis budaya. Ketiga, tentang cultural commoning (pengelolan bersama atas sumber daya budaya) yang mempromosikan gaya hidup berkelanjutan di tingkat lokal. Keempat, akses yang berkeadilan untuk peluang ekonomi budaya. Kelima, mobilisasi sumber daya internasional yang untuk mengarusutamakan pemulihan berkelanjutan dengan menginisiasi suatu mekanisme pendanaan untuk pemulihan seni dan budaya yang sangat terpukul selama pandemi.

Untuk diketahui, usai pelaksanaan The First SOM G20 Culture 2022, masih ada dua pertemuan pejabat tingkat tinggi (Senior Officials Meeting) dan satu pertemuan tingkat Menteri Kebudayaan (Culture Ministers’ Meeting). Senior Officials Meeting (SOM) G20 Culture 2022 yang kedua akan dilaksanakan pada 19 Juli 2022 secara daring dan SOM ketiga digelar 12 September, sehari sebelum G20 Culture Ministers’ Meeting, yang dilaksankan pada tanggal 13 September di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah secara hibrida. Pada pertemuan para Menteri Kebudayaan ini, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan, antara lain Kirab Budaya, Rapat Raksasa, Orkestra G20, dan Ruwatan Bumi.

Kirab Budaya dan Rapat Raksasa rencananya akan dihadiri oleh tidak kurang dari 2.000 pelaku budaya, masyarakat adat, dan komunitas budaya. Sedangkan Orkestra G20 akan melibatkan kolaborasi musisi dari negara-negara G20. Selain itu, Ruwatan Nusantara, Student Festival, Indonesia Bertutur, Konferensi Internasional Kebudayaan Indonesia, dan beragam kegiatan lainnya akan diselenggarakan untuk menyukseskan G20 bidang Kebudayaan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER