MONITOR, Jakarta – Pemerintah dan Bank Indonesia melanjutkan pembahasan pendahuluan RAPBN 2022 dan RKP 2022 bersama dengan Badan Anggaran DPR RI.
Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam penyampaian dan pengesahan Laporan Panja-Panja dalam rangka Pembicaraan Pendahuluan Rancangan APBN (RAPBN) 2022 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022.
Dalam laporan itu, Sri Mulyani mengungkapkan RAPBN 2022 dan RKP 2022 diharapkan mampu menjadi alat kebijakan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui bauran kebijakan di bidang penerimaan negara, belanja pemerintah pusat, transfer ke daerah dan dana desa, serta pengelolaan defisit melalui skema pembiayaan yang hati-hati.
Sri Mulyani menyatakan, hasil kesepakatan panja juga akan menjadi rambu-rambu atau kerangka bagi Pemerintah dalam menyusun kebijakan ekonomi makro, termasuk di dalamnya pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat bunga SUN, harga minyak mentah, lifting minyak bumi, serta lifting gas bumi.
“Semua kebijakan tersebut diharapkan dapat mendukung tercapainya program-program Pemerintah yang menjadi prioritas nasional,” tegas Sri Mulyani.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kerja keras seluruh panitia kerja (panja) dari Badan Anggaran dan akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi untuk mengawal RAPBN 2022 dan RKP 2022 agar responsif terhadap dinamika ekonomi yang ada,” sambungnya.
Ia pun berharap, keberadaan RAPBN 2022 ini mampu membantu mewujudkan tema RAPBN 2022, yakni mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.