MONITOR, Jakarta – Politikus Gerindra Fadli Zon menyebut opsi kebijakan menggelar pembelajaran tatap muka, atau PTM, di bulan Juli merupakan kebijakan yang membahayakan. Pasalnya, kasus Covid-19 hingga hari ini terus melonjak.
Ketua BKSAP DPR ini pun menyesalkan langkah pemerintah terus menggaungkan kebijakan PTM ini.
“Kebijakan membuka opsi PTM pada bulan Juli nanti adalah kebijakan yang membahayakan. Saya sangat menyesalkan kenapa kebijakan itu terus-menerus digaungkan Pemerintah di tengah situasi masih tingginya risiko penyebaran Covid-19 di kluster sekolah,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6/2021).
Dari data yang dilansir 10 Juni kemarin, Fadli Zon menyatakan kasus Covid-19 kembali melonjak hingga 8.892 kasus. Menurutnya kasus tersebut melonjak tinggi sesudah bulan Maret lalu.
“Dan hingga hari ini angkanya tidak pernah turun dari angka 6 ribu kasus baru. Padahal, kita sama-sama tahu, jumlah kasus baru yang tercatat itu belum tentu menggambarkan situasi riil di lapangan, mengingat jumlah tes kita dan jumlah spesimen yang diperiksa tiap harinya, angkanya masih sangat rendah,” terang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Ia kembali menekankan, bahwa opsi menggelar PTM ditengah pandemi bukanlah solusi terbaik bagi dunia pendidikan saat ini. Meskipun dia mengakui banyak orangtua dan siswa yang mengeluhkan pembelajaran online dimasa pandemi.
“Saya paham, pandemi yang telah berjalan lebih dari satu tahun ini telah melahirkan keluhan dan kejenuhan, baik dari para siswa maupun orang tua. Namun, pemecahannya bukanlah dengan penyelenggaraan PTM,” pungkasnya.
