MONITOR, Jakarta – Pasca kejadian hilangnya kontak Kapal Selam KRI Nanggala-402 di Perairan Bali, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menilai perlu evaluasi bersama terkait alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.
“Terkait dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402, bukan bermaksud mendahului penyelidikan mengenai belum ditemukannya kapal selam tersebut, namun Komisi I DPR, sangat konsen terhadap pembaharuan, peremajaan alutsista pertahanan Indonesia,” kata Sukamta dalam keterangan persnya, Kamis (22/4/2021).
Bagi Sukamta, peremajaan alutsista pertahanan Indonesia dapat berfungsi mengantisipasi agar tidak lagi terjadi kecelakaan-kecelakaan ketika dioperasikan bisa menimbulkan korban jiwa.
Ia menambahkan, harga nyawa anggota TNI terlalu mahal dikorbankan apalagi negara berkewajiban melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. “Jangan mereka menjadi korban akibat kelalaian peremajaan alutsista kita, justru di saat latihan,” ujarnya.
Sukamta mengatakan pernyataannya tersebut cukup beralasan karena secara resmi Kapal KRI Nanggala-402 menjadi bagian dari alutsista pertahanan Indonesia sejak tahun 1981. Selain itu, Sukamta mengajak masyarakat berdoa untuk keselamatan awak KRI Nanggala-402 yang dikabarkan tenggelam di perairan Bali.
Legislator dapil Daerah Istimewa Yogyakarta itu mengajak berbagai pihak untuk bersabar menunggu berita resmi dari TNI agar tidak terjadi spekulasi terkait kejadian tersebut.
“Sebaiknya kita tunggu kabar resmi dari TNI, kasihan para keluarga dari anggota TNI yang berada di kapal tersebut, sebaiknya dihindari spekulasi,” ujarnya.