MONITOR, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi membuka pelatihan kerja berkolaborasi dengan berbagai perusahaan di ibu kota. Adapun sasaran peserta yakni pekerja yang mengalami Pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI, Andri Yansyah, mengatakan, program pelatihan kerja, bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Salah satunya melalui peningkatan kompetensi pencari kerja, dengan melibatkan dunia usaha dan dunia industri dan/atau instansi lain, sehingga tercipta link and match agar pencari kerja mampu berdaya saing dan berwirausaha,” ujar Andri, Kamis (11/2).
Dipaparkannya, sepanjang tahun 2020 telah dilakukan pelatihan kolaborasi yang melibatkan 31 kolaborator dan berhasil mengajak 3.591 peserta pelatihan. Pelatihan baik soft skill maupun hard skill menyasar para pencari kerja dan pekerja yang ter-PHK atau dirumahkan.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah pengangguran di ibu kota per Agustus 2020 sebanyak 572.780 orang atau 10,95 persen dari jumlah pekerja.
Mantan Kadishub DKI ini mengatakan, diharapkan setelah pelatihan ini peserta akan mendapatkan peningkatan skill atau keterampilan. Selain itu dari pelatihan juga peserta akan mendapatkan informasi lowongan kerja.
“Bahkan ada beberapa kolaborator yang memberikan bantuan alat kerja, hal itu kami harap dapat dimanfaatkan para peserta untuk bekal menjadi wirausaha,” ujarnya.
Pikerahui, tahun ini, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI masih akan terus menyelenggarakan program kolaborasi pelatihan dengan berbagai perusahaan di berbagai bidang. Seperti bidang elektro, IT, desain grafis, tata boga, tata busana, tata rias, UMKM, transportasi, dan lain sebagainya. Dalam kondisi pandemi COVID-19, pelatihan dilaksanakan secara daring.