MONITOR, Lebak – Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurwidia, Humaedi Hakim berharap Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker RI Ponpes Nurwidia mampu mencetak santri enterpreneur. Menurutnya, dengan fasilitas workshop kejuruan desain mode dan tekstil, santri diyakini mampu bersaing di dunia kerja.
“Dengan digembleng melalui BLK ini, saya optimistis para santri kedepan memilki bekal keterampilan atau skill. Sehingga, mereka nantinya bisa bersaing di dunia kerja,” kata Humaedi Hakim saat acara tasyakuran gedung BLK Nurwidia, Jumat (5/2).
Acara tasyakuran dengan menerapkan Protokol kesehatan (Protokes) itu, dihadiri Kepala Dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) Lebak, Tajudin Yamin, Kapolres Lebak, AKBP Ade Mulyana diwakili, Kepala desa (Kades) Cibadak, Burhannudin dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Menurut dia, bekal keterampilan bagi santri sangat penting. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 dituntut kreatif dan inovatif. Dengan keterampilan yang dimilikinya, santri dapat memperkuat ekonomi pesantren secara kolektif.
“Ketika situasi ekonomi menurun akibat dampak pandemi. Pesantren dan ekonomi masyarakat di sekitar pesantren bisa mulai dibangkitkan dengan berbagai ikhtiar, salah satunya dengan memberikan keterampilan pada mereka,” papa pria yang akrab disapa Ucok ini.
Pihaknya sangat bersyukur, Ponpes Nurwidia yang dipimpinnya bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Kemenaker RI melalui kehadiran BLK tersebut. Artinya, Ponpesnya bisa ikut berkontribusi dalam membangun sumber daya santri lebih baik.
“Kami optimistis dan bertekad akan mencetak santri enterpreneur dengan bekal keterampilan yang mumpuni,” harapnya.
Sementara, Kepala Disnaker Lebak, Tajudin Yamin mendukung penuh kehadiran BLK Kemenaker RI Ponpes Nurwidia. Dengan adanya workshop jurusan desain mode dan tekstil, maka mampu mencetak santri yang handal.
“Saya yakin kehadiran BLK ini bisa mencetak santri enterprenur dan bisa bersaing di tantangan dunia kerja,” imbuhnya optimis.