MONITOR, Bogor – Repositori Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berhasil menjadi tempat penyimpanan informasi dan publikasi digital kementerian terbaik di Indonesia. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud, Evy Mulyani optimis Repositori Kemendikbud akan memberikan manfaat luas kepada publik, terlebih di masa pandemi COVID-19.
“Saat ini keberadaan sumber belajar dalam jaringan (daring) sangat di butuhkan oleh masyarakat. Repositori ini juga diharapkan dapat berkontribusi untuk kemajuan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia ke depannya,” kata Evy saat menanggapi keberhasilan Kemendikbud menjadi repositori kementerian terbaik melalui telepon selular, Jumat (28/08).
Pustakawan Ahli Madya, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), Tatat Kurniawati mengatakan bahwa Repositori Kemendikbud menjadi nomor satu untuk jenis Perpustakaan Khusus. Repositori ini menjadi wadah bagi perpustakaan khusus dalam mendokumentasikan, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan karya cetak karya rekam (KCKR) di lingkungan lembaganya.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras Perpustakaan Kemendikbud dalam mengumpulkan dan mendokumentasikan KCKR di lingkungan Kemendikbud ke dalam repositori institusi. Hal ini karena Perpustakaan Nasional RI sedang mendorong perpustakaan khusus untuk membangun repositori institusi dalam rangka e-deposit KCKR”, ujar Tatat Kurniawati dalam kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam (KCKR) dan E-Deposit di Lingkungan Kemendikbud di Bogor (25/8/2020).
Untuk diketahui, Repositori Kemendikbud dikelola dan dikoordinasikan oleh Perpustakaan Kemendikbud di bawah BKHM. Repositori ini merupakan hasil kolaborasi antara Perpustakaan Kemendikbud dengan pustakawan/pengelola perpustakaan di seluruh unit kerja dan unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud. Sebanyak 138 satuan kerja di lingkungan Kemendikbud telah bergabung dan mendokumentasikan hasil karya cetak dan karya rekamnya dalam repositori ini.
Koleksi tersebut terdiri dari berbagai kategori seperti bahasa dan kesusastraan, buku sekolah, guru, kebijakan umum Kemendikbud, kebudayaan, dan berbagai tema lainnya. Lebih lanjut Evy Mulyani memberikan apresiasi kepada seluruh pihak khususnya bagi pustakawan/pengelola perpustakaan yang telah berkontribusi aktif dalam pengembangan dan pengelolaan Repositori Kemendikbud.
“Saat ini terdapat lebih dari 13.000 koleksi yang tersedia di dalam Repositori Kemendikbud dan telah diunduh lebih dari empat juta kali oleh publik,” jelas Evy.
Sejalan dengan amanah Undang-undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang serah simpan KCKR, Perpustakaan Kemendikbud akan mengintegrasikan repositori institusi dengan sistem e-deposit nasional yang sedang dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI. Dengan integrasi ini diharapkan dapat mempermudahkan proses serah simpan KCKR ke Perpustakaan Nasional.
Pustakawan Perpusnas RI lain yang menjadi narasumber dalam DKT ini, Suci Indrawati menambahkan bahwa dengan integrasi ke sistem e-deposit artinya Kemendikbud ikut mendukung koleksi nasional dan bibliografi nasional Indonesia. “E-Deposit Perpustakaan Nasional memudahkan perpustakaan dalam menyimpan, melestarikan, serta mendayagunakan koleksi digital baik karya cetak maupun karya rekam,” kata Suci.
Repositori dibangun Perpustakaan Kemendikbud pada tahun 2016 sesuai dengan tugas dan fungsi BKHM yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 Tahun 2019. Dalam aturan tersebut dijelaskan, BKHM bertugas melakukan pengelolaan perpustakaan kementerian dan melaksanakan serah simpan karya cetak dan karya rekam di lingkungan kementerian.
Repositori Kemendikbud menjadi bukti bahwa paradigma perpustakaan abad 21 bukan hanya sebagai tempat menyimpan, membaca, dan meminjam koleksi, namun juga berperan sebagai penghubung dan penyedia akses terhadap data, informasi, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemustakanya. Evy berharap, Repositori Kemendikbud memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan hasil terbitan/publikasi di lingkungan Kemendikbud secara cepat.
Dalam kesempatan ini, Kepala BKHM turut mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan sumber informasi yang terdapat dalam Repositori Kemendikbud sebagai media sumber belajar baik di masa pandemi maupun ke depannya. “Silakan mengakses repositori Kemendikbud pada http://repositori.kemdikbud.go.id. Koleksi repositori ini akan terus diperbaharui,” tutup Evy. (Dwi Retnawati/Ilma Avitrianti/Denty. A)