MONITOR, Jakarta – Badan Energi Internasional (IEA) belum lama ini merilis sebuah data yang memperkirakan permintaan minyak akan turun 29 juta barel per hari (bph) pada bulan April, ke level terendah dalam 25 tahun. Ini sedikit di bawah 30% dari permintaan global sebelum wabah virus Corona (Covid-19).
Menanggapi hal ini, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu pun meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir segera menurunkan harga BBM ditengah pandemi Corona. Permintaan serupa juga Said tujukan kepada Direktur Utama PT Pertamina.
Said mengungkapkan, harga BBM yang tinggi akan menyebabkan rakyat menderita.
“Pak Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut Pertamina yang terhormat, segeralah turunkan harga BBM,” pinta Said Didu, melalui laman Twitternya, Jumat (17/4).
“Tidak berkah menumpuk laba dengan memeras rakyat yang sedang menderita,” sambungnya.
Lebih lanjut, Said mengatakan Pertamina tetap akan mendapatkan keuntungan sekalipun BUMN pengelola tambang migas itu menurunkan harga BBM sekitar 30 hingga 35 persen.
“Perhitungan saya, Pertamina tetap untung walau menurunkan harga sekitar 30-35 %,” pungkasnya.