MONITOR, Jakarta – Insiden bullying tepatnya pelecehan seksual terhadap siswi SMK di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, menuai perhatian Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru.
Ia menyayangkan insiden tersebut terjadi, apalagi dilakukan oleh sekelompok siswa di lingkungan sekolah.
“Saya sangat menyayangkan kejadian yg menimpa siswi SMK ini. Seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi kepada siapapun, terlebih kepada anak sekolah dan lokasi kejadiannya pun masih di sekolah tersebut,” kata Ratih di Jakarta, Kamis (12/3).
Masih dikatakan dia, pihak sekolah harus menindak tegas para pelaku serta memberikan sanksi, baik secara akademis maupun proses hukum karena kasus tersebut.
“Pihak sekolah harus menindak tegas dan keras dan meminta pertanggung jawaban para pelaku. Sanksi pun harus diberikan dari segi akademis dan juga dari segi hukum kepada para pelaku karena ini merupakan tindakan pelecehan yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” tegas Politikus NasDem itu.
Sementara itu, untuk korban sendiri, Ratih berharap adanya pendampingan konseling agar bisa mengatasi dan melewati rasa trauma dari kejadian ini.
“Supaya bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, video yang viral itu berdurasi 26 detik. Dalam video yang tampak di dalam kelas itu, terlihat seseorang yang mengenakan seragam putih-abu-abu dipegangi kaki dan tangannya oleh sejumlah orang. Organ intim siswi tersebut dipegang-pegang, baik oleh pria maupun wanita yang memegangi kaki dan tangan si siswi.
Kepala Dinas Pendidikan Sulut, melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA Artuhur Tumipa, mengatakan akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan di media sosial terkait video itu. Ada netizen yang mengatakan orang-orang di video itu bicara dengan logat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.