MONITOR, Jakarta – Partai Gerindra tampaknya masih malu-malu kucing untuk menyatakan gabung dengan koalisi pemerintah. Ini bisa terlihat dari pernyataan juru bicara partai Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak yang mengatakan Gerindra siap duduk sebagai oposisi atau dalam pemerintah.
Padahal Presiden Jokowi saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra dengan gamblang mengatakan tidak menutup kemungkinan Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah.
Tak hanya itu, Prabowo sendiri saat ini sedang gencar melakukan safari politiknya kepada pimpinan partai politik pendukung pemerintah, seperti menemui Ketua Umum Partai NasDem. Bahkan sore ini dikabarkan Prabowo bakal menemui pentolan PKB Muhaimin Iskandar.
“Perlu dipahami ya, Gerindra sampai sekarang ini tidak aktif melobi ya. Harus dipahami Gerindra dalam posisi siap duduk sebagai oposisi atau dalam pemerintah,” ujar Dahnil Anzar, Senin (14/10).
Menurut Dahnil, Prabowo sebatas menyerahkan konsep-konsep untuk pemerintah. Konsep-konsep itu, kata Dahnil, tertuang dalam dokumen ‘Big Push’.
“Kami tidak pernah minta satu menteri, dua menteri, tiga menteri, sama sekali tidak. Jadi Pak Prabowo posisinya sangat pasif,” tegasnya.
Dahnil pun mengatakan Prabowo kemungkinan bakal menentukan sikap dalam Konfernas Gerindra yang digelar pada 16 Oktober 2019. Ia menegaskan apapun keputusan Prabowo bakal berlandaskan kepentingan bangsa.
“Secara politik Pak Prabowo memahami bahwa sebagian pendukung tidak paham langkah politik Pak Prabowo. Tentu PR kami adalah menjelaskan langkah politik Pak Prabowo. Yang jelas pijakannya adalah demi kepentingan bangsa,” pungkasnya.