Rabu, 1 Mei, 2024

JIR: Partisipasi Publik Kawal Calon Anggota BPK Masih Rendah

MONITOR, Jakarta – Pada Kamis malam (11/7), Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat) membuat polling rekomendasi rakyat terhadap calon Anggota BPK untuk dipilih Komisi XI DPR RI. Sampai Jum’at pagi (12/7) polling yang dilakukan lewat laman strawpoll.com tersebut telah diikuti oleh 5006 peserta votes.

“Kami melakukan polling tersebut dalam rangka menjaring suara publik pasca ditetapkannya calon Anggota BPK yang lolos seleksi tahap awal. Sesuai dengan Pasal 14 ayat 3 UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK, calon Anggota BPK diumumkan oleh DPR kepada publik untuk memperoleh masukan dari masyarakat,” jelas Koordinator Nasional Jari Rakyat, Prasetyo di Jakarta, Jumat (12/7).

Inisiatif tersebut disambut cukup hangat oleh netizen, setidaknya dengan melihat jumlah peserta polling yang cukup banyak, yang mencapai angka di atas 5.000 peserta.

Hasil Polling

- Advertisement -

Hasil tangkapan layar di laman https://strawpoll.com/s71exfck pukul 03.38Wib menunjukkan hasil, petahana Achsanul Qosasi menduduki peringkat pertama pilihan netizen dengan total votes 886 atau 17,7% dari 32 peserta. Disusul kemudian Muhammad Yusuf Ateh (16,84%), Pius Lustrilanang (15,26%), petahana Harry Azhar Azis (9,89%), dan Heru Muara Sidik (5,29%).

Sementara itu, pada posisi ke-6 terdapat nama Syafri Adnan Baharuddin (4,49%), disusul Bambang Pamungkas (4,08%), Gunawan Adji (3,72%), Akhmad Muqowam (3,26%), dan Heru Kreshna Reza (2,42%).

“Polling menjadi salah satu alat ukur tentunya, untuk mengetahui bagaimana respon publik terhadap pemilihan Anggota BPK tahun ini. Animonya ternyata cukup besar, dan tentu tidak ada settingan karena sistem polling strawpoll.com adalah 1 IP address 1 vote,” katanya menambahkan.

Kornas Jari Rakyat mengklaim menjadi salah satu elemen masyarakat yang paling aktif mengawal proses pemilihan calon Anggota BPK periode 2019-2024.

“Partisipasi publik selama ini masih rendah untuk memahami dan mengawal calon Anggota BPK. Di samping itu, DPR juga terkesan tertutup sedari sejak awal. Dalam kondisi tersebut, kami bergerak untuk terus mendorong agar proses pemilihan Anggota BPK berlangsung transparan untuk menghasilkan Anggota BPK yang benar-benar berintegritas dan profesional,” kata Pras menjelaskan alasan pengawalan proses pemilihan anggota badan audit negara itu.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER