MONITOR, Tangerang Selatan – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta bersama Direktorat Urais Binsyar Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI menggelar Bedah Buku “Ekoteologi Islam: Konsepsi dan Implementasi” secara daring pada Rabu, 10 Desember 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika UIN Jakarta, pejabat Kemenag RI, penghulu, kepala KUA, mahasiswa, serta masyarakat luas.
Dalam pemaparannya, penulis buku Dr. Suwendi, M.Ag menekankan bahwa ekoteologi merupakan penguatan peran agama dalam merawat alam sebagai bagian dari amanah kekhalifahan manusia.
“Agama tidak berhenti pada ibadah vertikal semata. Melalui ekoteologi, agama mendorong pemeluknya untuk merawat bumi sebagai wujud ibadah dan tanggung jawab sebagai khalifah,” ujar Suwendi. Ia menambahkan bahwa kesadaran ekoteologis perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum dan proses pembelajaran di lembaga pendidikan Islam.
Narasumber berikutnya, Muhammad Fawwaz Farhan Farabi, Ketua BEM Fakultas Hukum Universitas Indonesia, menyoroti perlunya kesadaran anti-SLAPP (Strategic Lawsuit Against Public Participation) untuk melindungi para pembela lingkungan.
“Pembela lingkungan harus diposisikan sebagai agen spiritualitas sosial yang keberadaannya dijamin negara. Kriminalisasi terhadap mereka bertentangan dengan etika ekologis dalam Islam,” ungkap Fawwaz.
Sementara itu, editor buku Abd. Muid Nawawi menjelaskan bahwa ekoteologi dirancang sebagai bahasa agama yang menjangkau berbagai pemangku kepentingan—eksekutif, legislatif, yudikatif, akademisi, aktivis, hingga masyarakat.
“Ekoteologi harus menjadi landasan akademik sekaligus pijakan praktis bagi kebijakan dan gerakan lingkungan,” jelasnya.
Dekan FITK UIN Jakarta, Prof. Siti Nurul Azkia, M.A, Ph.D, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berharap konsep ekoteologi dapat dikenalkan para guru kepada peserta didik sehingga generasi bangsa tumbuh dengan cinta dan kepedulian terhadap bumi,” tambahnya.
Buku “Ekoteologi Islam” merupakan keluaran dari International Conference on Islamic Eco-Theology for the Future of the Earth yang diselenggarakan Ditjen Bimas Islam pada Agustus 2025. Insan Pane, Kasubtim Subdit Kepustakaan Islam Direktorat Urais Binsyar, menegaskan bahwa penerbitan buku ini adalah bagian dari implementasi program prioritas Kementerian Agama. “Kami memberikan apresiasi atas terselenggaranya bedah buku ini sebagai upaya memperkuat gerakan ekoteologis nasional,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Barisan Solidaritas Masyarakat Lingkar Tambang Konawe Utara (Basmalaku) menggelar Aksi Damai. Lokasi…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mempercepat pembetukan struktur organisasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Hal…
MONITOR, Jakarta - Peristiwa kecelakaan terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kawasan Jakarta Utara…
MONITOR, Jakarta - KAI Wisata terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong percepatan pengembangan sumber daya manusia…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menegaskan peniadaan biaya denda paspor yang rusak…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus mematangkan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren. Langkah strategis…