DAERAH

Respon Perubahan Iklim, Prof Rokhmin: Kolaborasi Akademisi dan Komunitas Sangat Penting di Cirebon

MONITOR, Jakarta – Lintas komunitas dan peneliti dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon selenggarakan Focus Group Discussion, Angota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri memberi respon positif bahkan Prof. Rokhmin menyempatkan melakukan diskusi membahas tentang pentingnya kolaborasi akademisi dan komunitas dalam edukasi perubahan iklim di Kabupaten Cirebon, Rabu (26/11/2025).

Dalam diskusi ini, turut hadir akademisi atau peneliti dan dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Sopidi, MA. Dalam paparannya, Sopidi mengatakan, perubahan iklim merupakan salah satu tantangan global yang memerlukan upaya serius dan kolaborasi dari berbagai pihak.

Menurutnya, Kabupaten Cirebon, sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, memerlukan strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Rokhmin Dahuri mengatakan, kolaborasi akademisi dan komunitas sangat penting dalam edukasi perubahan lingkungan.

“Akademisi dapat menyediakan pengetahuan dan teknologi yang relevan, sedangkan komunitas dapat menyediakan pengalaman dan pengetahuan lokal. Dengan kolaborasi ini, kita dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Guru Besar IPB University. 

Ia menambahkan, implementasi model Hepta Helix menjadi sangat relevan. Model Hepta Helix merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim di Kabupaten Cirebon. Model ini melibatkan tujuh elemen, yaitu pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, media, teknologi, dan lingkungan.

“Kolaborasi akademisi dan komunitas hijau sangat penting dalam edukasi perubahan iklim di Kabupaten Cirebon. Implementasi Model Hepta Helix dapat menjadi salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim,” terang Angota Komisi IV DPR. 

Dalam diskusi ini, terdapat sejumlah rekomendasi antara lain, meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim melalui implementasi Model Hepta Helix, meningkatkan kolaborasi antara akademisi, komunitas, dan pemerintah dalam edukasi perubahan lingkungan dan meningkatkan pengetahuan dan teknologi yang relevan untuk mendukung program edukasi perubahan lingkungan.

Recent Posts

Ruang Promosi pada Infrastruktur Publik Dioptimalkan untuk UMKM

MONITOR, Jakarta - Kementerian UMKM menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang promosi pada berbagai infrastruktur…

23 menit yang lalu

Kunjungan Menag ke Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Pastikan Amanat Pendidikan Prabowo Terlaksana

MONITOR, Jakarta - Pada sela-sela agenda Seminar Internasional Indonesia’s Contribution to Contemporary Global Peace and…

31 menit yang lalu

Jasa Marga Raih Penghargaan pada ESG Appreciation 2025

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali mendapat pengakuan atas komitmennya di bidang…

1 jam yang lalu

DPR Dorong Polri Investigasi Bandara IMIP di Morowali, Jangan Sampai Ada Ancaman yang Rugikan Negara

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendorong Kepolisian RI (Polri) untuk segera…

2 jam yang lalu

DPR Minta Usut dan Tindak Pejabat yang Biarkan Bandara ‘Siluman’ di Morowali

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyoroti serius informasi terkait keberadaan…

3 jam yang lalu

Seminar Internasional UIN Jakarta: Dorong Penguatan Posisi Indonesia sebagai Juru Bicara Perdamaian Global

​MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi tuan rumah Seminar Internasional…

5 jam yang lalu