MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa empat Universitas Islam Negeri (UIN) di Indonesia tengah berkolaborasi merumuskan policy brief strategis untuk mendukung arah politik luar negeri Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait diplomasi perdamaian global dan isu Palestina. Rekomendasi akademik tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah, terutama Kementerian Luar Negeri.
Penegasan ini disampaikan Menag saat konferensi pers International Seminar and Conference of the Malay-Islamic World di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan, Senin (24/11/2025). Ia menekankan bahwa rangkaian seminar internasional ini merupakan tindak lanjut dari pidato Presiden Prabowo pada Sidang Umum PBB ke-80 di New York.
“Empat UIN berkolaborasi menghadirkan seminar internasional ini sebagai kontribusi akademik atas arah kebijakan Presiden Prabowo di panggung global,” ujar Menag.

Empat UIN Soroti Isu Strategis Global dan Regional
Menag kemudian merinci fokus kajian masing-masing UIN:
- UIN Alauddin Makassar
Tema: “Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza.” Forum yang telah berlangsung pada 17 November 2025 menghadirkan sejumlah narasumber seperti Prof. Robert W. Hefner seorang antropolog asal Boston University, AS yang membahas peran strategis Indonesia dalam realisasi solusi dua negara dari perspektif politik internasional.
Hadir pula Revda Selver Iseric, Jurnalis dan Penulis asal Palestina yang memaparkan dukungan berkelanjutan Presiden Prabowo terhadap perjuangan Palestina, serta pemuka agama Ustadz Das’ad Latif yang menyampaikan perspektif akademik dan kemanusiaan tentang perkembangan terkini di Gaza.
“Forum ini membedah arah kebijakan Indonesia dalam mendorong solusi dua negara serta kontribusi Presiden Prabowo bagi perdamaian berkeadilan di Gaza,” kata Menag.
- UIN Sumatera Utara, Medan
Tema: “Reading The Geopolitical Direction of President Prabowo: Revitalizing the Role of the Malay-Islamic World in the New Global Order.” “Dari sini kita berharap lahir pemikiran kawasan untuk memperkuat diplomasi berbasis nilai agama. Terlebih bantuan untuk Palestina masih mengalir—kita ingin solusi ini berkelanjutan,” tambahnya. - UIN Sunan Ampel Surabaya
Akan mengkaji karakter moderasi beragama Indonesia. “Di Surabaya akan dikupas mengapa Islam di Indonesia bisa moderat dan cara berpikir umatnya begitu brilian. Di sana kita melihat konten emosional dan fondasi intelektualnya,” jelas Menag. - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menjadi puncak kegiatan dan tempat konsolidasi seluruh gagasan.
“Di UIN Jakarta semua pokok pikiran diformulasikan menjadi policy brief untuk diserahkan ke Pemerintah, terutama Kementerian Luar Negeri,” tegas Menag.
Menag Nasaruddin Umar juga menyebut Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu pusat peradaban Islam modern. Indonesia juga siap mempromosikan diplomasi yang mengedepankan soft power, termasuk dalam kampanye solusi dua negara (two-state solution) untuk Palestina.
“Melalui keempat serial seminar internasional ini kita berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap diplomasi perdamaian yang dilakukan Presiden Prabowo. Para akademisi yang hadir dalam tiap seminar diharapkan dapat memberikan pandangannya untuk perdamaian dunia,” kata Menag Nasaruddin Umar.
Peran Dunia Melayu–Islam dalam Geopolitik Baru

Dalam sesi pembukaan seminar, yang diawali penabuhan gendang dan dihadiri akademisi nasional-internasional serta pejabat Pemprov Sumatera Utara, Menag mendorong peran lebih besar dunia Melayu-Islam dalam dinamika geopolitik global.
Ia menyebut bahwa kebijakan Presiden Prabowo terkait two-state solution untuk Palestina masih menjadi sorotan dunia. “Hingga saat ini, two-state solution yang didorong Presiden Prabowo masih menjadi trending topic di media,” ujarnya.
Menag menambahkan bahwa Asia Tenggara—dengan seperlima populasi Muslim dunia termasuk 242,7 juta Muslim Indonesia—memiliki potensi besar menjadi salah satu pusat kekuatan Islam modern. Karena itu, ia meminta kampus Islam memperkuat kontribusi akademik bagi kebijakan luar negeri Indonesia.
Dukungan Pemerintah Daerah
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menyampaikan dukungan pemerintah daerah terhadap upaya penguatan kontribusi akademik bagi posisi Indonesia di panggung global.
“Sumatera Utara mendukung upaya memajukan pendidikan yang berkontribusi bagi geopolitik Indonesia di tingkat internasional,” ujar Basarin Yunus Tanjung.
Seminar internasional ini menjadi ruang kolaborasi strategis bagi akademisi untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang memperkuat peran dunia Melayu-Islam dalam menghadapi dinamika global, dari ketegangan geopolitik hingga fragmentasi sosial—dengan nilai-nilai inti moderasi, mediasi, kesantunan, keterbukaan, dan keadilan.