PARLEMEN

Gus Dur Dapat Gelar Pahlawan, DPR: Beliau Wariskan Gagasan juga Energi Moral Bangsa

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq menyambut penuh haru keputusan pemerintah yang menetapkan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional di Hari Pahlawan 2025. Ia menilai, penghargaan buat Presiden RI ke-2 tersebut bukan sekadar bentuk formalitas, melainkan pengakuan atas perjuangan kemanusiaan Gus Dur yang melampaui zamannya.

“Gus Dur sudah menjadi pahlawan sejak lama karena beliau memperjuangkan manusia, bukan sekadar ideologi. Beliau memerdekakan akal, menjaga martabat kemanusiaan, dan membela yang lemah tanpa pamrih,” kata Maman, Senin (10/11/2025).

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh. Salah satunya adalah Gus Dur.

Pemberian gelar pahlawan nasional ini diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11). Prabowo menyerahkan langsung gelar pahlawan nasional ke para ahli waris.

Terkait hal ini, Maman berpandangan pengakuan negara terhadap Gus Dur menjadi penegasan arah moral bangsa di tengah meningkatnya intoleransi dan polarisasi sosial. Ia menyebut Gus Dur sebagai simbol keberanian dan keteduhan, sosok ulama yang menembus batas agama, etnis, dan politik.

“Ketika banyak orang memilih diam demi aman, Gus Dur justru bicara demi kebenaran. Ketika banyak yang menonjolkan agama untuk memecah belah, Gus Dur menunjukkan bahwa agama sejatinya menyatukan dan memanusiakan,” tutur Maman.

Anggota komisi DPR yang membidangi urusan keagamaan dan sosial itu menambahkan, keteladanan Gus Dur harus dihidupkan dalam kebijakan publik, dunia pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat.

Maman juga menilai generasi muda perlu belajar dari keberanian Gus Dur yang mampu mengubah cara pandang masyarakat yakni dari kecurigaan menjadi kasih sayang, dari kekuasaan menjadi pengabdian.

“Gus Dur tidak hanya meninggalkan warisan gagasan, tapi juga energi moral yang membuat bangsa ini tetap punya harapan. Menjadikan beliau Pahlawan Nasional berarti menegaskan bahwa Indonesia berdiri di atas cinta, keberanian, dan kemanusiaan,” ungkap Legislator dari Dapil Jawa Barat IX itu.

Maman pun mengajak seluruh rakyat Indonesia, terutama kalangan muda dan pesantren, untuk meneladani perjuangan Gus Dur dengan terus berpihak pada keadilan dan kemanusiaan.

“Kalau hari ini Gus Dur diakui negara sebagai Pahlawan Nasional, sejatinya beliau sudah lebih dulu menjadi pahlawan di hati jutaan rakyat yang pernah disentuh oleh kasih dan keberaniannya,” tutup Maman.

Recent Posts

Polda Banten Kirim 100 Personel Brimob untuk Misi Kemanusiaan di Aceh

MONITOR, Jakarta - Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki, resmi melepas 100 personel Satbrimob untuk menjalankan…

3 jam yang lalu

Gebang Mekar jadi Model Nasional KNMP, Prof Rokhmin harap Struktur Ekonomi Nelayan Menguat

MONITOR, Cirebon - Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bakal dijadikan sebagai…

3 jam yang lalu

Menag: Akhir Tahun Jangan Hura-hura, Mari Isi dengan Refleksi dan Doa

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya menjadikan penghujung tahun sebagai momentum refleksi…

5 jam yang lalu

DPR Bangun Rumah Relokasi Korban Longsor Bandung Pakai Dana Pribadi

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, melakukan peletakan batu pertama pembangunan…

11 jam yang lalu

Kemenperin: Industri Penunjang Migas Lokal Perkuat Kemandirian Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa industri penunjang minyak dan gas (migas) dalam negeri…

16 jam yang lalu

Menag Terima Donasi Rp500 Juta dari Jemaah Istiqlal untuk Korban Banjir Sumatra

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, secara simbolis menerima donasi kemanusiaan dari jemaah Masjid…

17 jam yang lalu