PARLEMEN

DPR Harap Prabowo Desak Trump Agar Tekan Israel Patuhi Gencatan Senjata dengan Palestina

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam tindakan Israel yang terus melakukan penembakan di wilayah Gaza meski sudah ada gencatan senjata. Ia menilai pelanggaran berulang tersebut menunjukkan kurangnya penghormatan Israel terhadap nyawa warga sipil Palestina, apalagi di saat transisi menuju perdamaian sedang berlangsung.

“Gencatan senjata tercederai oleh ulah Israel yang masih menembaki warga di Gaza yang dituduh melanggar gencatan senjata. Tentara Israel masih begitu ringan tangan untuk menembaki warga Gaza yang menurut mereka melanggar garis batas,” kata Sukamta, Senin (20/8/2025).

Sebelumnya, pemerintah Gaza menyatakan setidaknya 97 warga Palestina tewas dan 230 lainnya luka-luka akibat serangan tentara Israel sejak gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza pada 10 Oktober.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan bahwa ‘pendudukan Israel telah melakukan 80 pelanggaran yang terdokumentasi sejak deklarasi gencatan senjata, yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional’.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengajukan perencanaan perdamaian Israel dan Palestina mengancam akan ada pelucutan senjata apabila Hamas tidak berkenan menyerahkan senjatanya selama fase awal perdamaian. Sukamta pun menilai instruksi dari Trump tidak adil mengingat Israel masih terus angkat senjata menyerang Gaza.

“Nyawa warga Gaza seperti tidak ada harganya di mata Israel, tidak ada penghormatan meski sedang berada dalam transisi perdamaian. Dengan kondisi seperti ini, tentu sangat tidak fair jika pihak Hamas diharuskan melucuti senjata, Mr. Trump,” tegasnya.

Sukamta menyebut kondisi ini membuat tuntutan agar Hamas melucuti senjata menjadi sangat tidak adil dan tidak realistis. Sebab, tanpa jaminan keamanan yang jelas, perdamaian sulit tercapai.

“Tanpa adanya jaminan keamanan, proses perdamaian akan sulit bahkan mustahil terwujud. Polisi saja tidak cukup,” ungkap Sukamta.

Pimpinan Komisi Hubungan Luar Negeri DPR itu pun menegaskan kemerdekaan Palestina adalah syarat mutlak untuk mewujudkan perdamaian yang sejati. Dengan kemerdekaan penuh, kata Sukamta, Palestina dapat berdaulat mengatur negaranya sendiri.

“Termasuk membentuk tentara nasional Palestina yang akan menjaga negara negaranya. Di situlah Hamas dengan kerelaan akan menyerahkan senjatanya, karena Palestina merdeka sudah memiliki angkatan perang sendiri,” terang Legislator dari Dapil DI Yogyakarta tersebut.

Sukamta juga mengingatkan prinsip si vis pacem, para bellum yang menegaskan bahwa perdamaian sejati membutuhkan kesiapan mempertahankan diri dengan kekuatan militer yang memadai.

“Militer yang kuat mampu membuat negara lain tidak semena-mena terhadap negara tersebut. Sehingga tercipta kondisi saling menghormati atau minimal tidak arogan untuk menyerang negara tersebut,” ujar Sukamta.

“Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka negara yang memiliki militer nasional kuatlah yang akan melakukan kejahatan terhadap negara yang tidak memiliki tentara nasional,” sambungnya.

Selain itu, Sukamta menyoroti proses pertukaran sandera antara Hamas dan Israel yang baru berjalan pada tahap awal, namun sudah memperlihatkan kekejaman Israel terhadap sandera Palestina.

“Proses perdamaian yang tercederai ini baru memasuki tahap awal. Hamas dan Israel saling bertukar sandera, termasuk sandera yang telah mati. Meskipun jenazah sandera yang diterima Palestina membuktikan betapa biadabnya Israel memperlakukan sandera di luar batas kemanusiaan,” ujar Sukamta.

“Bekas-bekas penyiksaan terlihat jelas di tubuh para sandera Israel. Ada dugaan serangan Israel ke Gaza untuk menutupi kejahatan Israel ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sukamta mengimbau pemerintah Indonesia di bawah kepemimpiman Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil peran aktif dengan mendesak Presiden AS Donald Trump menekan Israel agar mematuhi gencatan senjata dan menghentikan penyerangan secara permanen.

“Indonesia, dalam hal ini Presiden Prabowo, perlu mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menekan Israel mematuhi perjanjian gencatan senjata, tidak melakukan penyerangan lagi,” ucap Sukamta.

“Statement Presiden Trump tempo hari menyatakan Perang sudah Berakhir, jangan hanya omon-omon. Akuilah kemerdekaan Palestina secara penuh,” tutup doktor lulusan Teknik Kimia di Manchester, Inggris ini.

Recent Posts

Kemenag Gelar Pesantren Award, Apresiasi untuk Lembaga Pendidikan Tertua dan Pejuang Tradisi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Malam Penghargaan Pesantren Award 2025 sebagai bagian dari rangkaian…

2 jam yang lalu

Kawal Kasus Kematian Timothy, Komisi X DPR Minta Kampus Investigasi Pihak yang Terlibat

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian merasa prihatin atas terulangnya kembali…

8 jam yang lalu

UIN Banten Dorong Mahasiswa Jadi Pelopor Moderasi Beragama untuk Perkuat Kesehatan Mental

MONITOR, Serang - Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten melalui Pusat Moderasi…

9 jam yang lalu

Maklumat Rois Syuriah PWNU DKI Jakarta: GP Ansor Bertindak dalam Koridor dan Pengawasan Jam’iyah

MONITOR, Jakarta - Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Muhyiddin Ishaq…

9 jam yang lalu

Kemenag dan Microsoft Indonesia Latih 50 Ribu Guru dan Santri Pesantren untuk Kuasai AI

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama bekerja sama dengan Microsoft Indonesia mengadakan program pelatihan kecerdasan buatan…

10 jam yang lalu

Indonesia dan Saudi Sepakat Perketat Standar Istithaah Kesehatan Jamaah untuk Sukseskan Haji 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf, melakukan kunjungan resmi…

11 jam yang lalu