HUMANIORA

Heboh Tepuk Sakinah di Bazaar STQH Nasional, Kemenag: Cara Kreatif Perkuat Ketahanan Keluarga

MONITOR, Kendari – Stan pameran Ditjen Bimas Islam pada ajang Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan. Stan yang berlokasi di kawasan Tugu Persatuan, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi salah satu daya tarik utama dalam kegiatan tersebut.

Beragam layanan dan informasi keagamaan disajikan di stan tersebut, mulai dari layanan konsultasi keluarga sakinah, hingga edukasi seputar syariah. Pengunjung tampak antusias mencoba berbagai aktivitas yang disediakan panitia.

Salah satu kegiatan yang paling diminati adalah praktik Tepuk Sakinah bersama Sugeng Widodo, atau yang akrab disapa Paman Dodo. Aktivitas ini menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung, terutama kalangan muda dan pasangan suami istri.

Banyak masyarakat terlihat ikut mempraktikkan Tepuk Sakinah dengan penuh semangat. Ada yang datang bersama pasangan untuk mengikuti gerakan dan yel-yel, ada pula yang mencoba bersama teman-temannya. Suasana stan pun menjadi meriah dan interaktif.

Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah merupakan metode edukatif untuk memperkenalkan lima pilar keluarga sakinah dengan cara yang menyenangkan.

Menurutnya, kegiatan tersebut membantu peserta mengingat nilai-nilai keluarga sakinah secara lebih mudah. “Melalui Tepuk Sakinah, pilar keluarga sakinah lebih mudah diingat dan suasana pembekalan menjadi lebih hidup,” ujar Zayadi Senin (13/10/2025).

Lima pilar keluarga sakinah yang diajarkan meliputi Zawaj (berpasangan), Mitsaqan Ghalizan (janji kokoh), Mu’asyarah Bil Ma’ruf (saling cinta, hormat, menjaga, dan berbuat baik), Musyawarah, serta Taradhin (saling rida).

Dengan format yel-yel dan gerakan tepuk tangan, para peserta diajak untuk menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini dinilai efektif untuk memperkuat kesadaran pentingnya keharmonisan keluarga.

Zayadi menyebut, gerakan tepuk tangan yang menyertai kegiatan ini bukan sekadar hiburan. Menurutnya, pesan utama dari Tepuk Sakinah adalah agar pasangan mampu mencairkan suasana ketika terjadi ketegangan dalam rumah tangga.

“Ketika terjadi perbedaan atau pertengkaran, pasangan diharapkan dapat mengingat kembali esensi keluarga sakinah. Dengan begitu, hubungan dapat kembali harmonis,” pesannya.

Lebih lanjut, Zayadi mengungkapkan bahwa fondasi keluarga sakinah mencakup keadilan, keseimbangan, dan kesalingan. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam membangun rumah tangga yang sehat dan penuh kasih sayang.

Karakteristik keluarga sakinah, katanya, antara lain dibangun atas perkawinan yang sah dan tercatat, dilandasi prinsip nondiskriminasi dan nonkekerasan, serta dirawat dengan semangat kasih sayang dan moderasi beragama.

“Dengan kegiatan seperti Tepuk Sakinah, kami berharap nilai-nilai keluarga sakinah dapat tersosialisasi lebih luas kepada masyarakat. Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi Kementerian Agama untuk memperkuat ketahanan keluarga di Indonesia,” tandas Zayadi.

Recent Posts

Pemerintah Pastikan Keamanan Publik dan Keberlanjutan Investasi di Kawasan Industri Cikande

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa keamanan masyarakat dan kelayakan lingkungan industri menjadi…

50 menit yang lalu

Pengamat: Negara Jangan Cuma Pikir Daratan, Laut Itu Sumber Gizi dan Kemakmuran

MONITOR, Jakarta - Pengamat dan Pemerhati Kebijakan Kelautan dan Perikanan Indonesia, Masady Manggeng, menyoroti kebijakan…

2 jam yang lalu

Kemenperin Ajak Jovo Energy Kembangkan Bisnis di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong penguatan kerja sama strategis antara pelaku industri baik…

2 jam yang lalu

KPID Banten Gelar Sosialisai Literasi Media di Pesantren, Dorong Santri Cerdas Bermedia

MONITOR, Banten - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Banten kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Literasi…

3 jam yang lalu

Pemerintah Pastikan Natal Nasional 2025 Digelar Inklusif

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan perayaan Natal Nasional 2025 akan digelar secara…

4 jam yang lalu

Tinjau Pembangunan Kampung Nelayan, Prof Rokhmin: Pemerintah Harus Hadir Bawa Solusi Nyata

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, terus menunjukkan komitmennya terhadap…

4 jam yang lalu