NASIONAL

Perkuat Ketahanan Pesantren Hadapi Bencana, Pemerintah Bangun Sistem

MONITOR, Jakarta – Pemerintah tengah membangun sistem yang memperkuat ketahanan pesantren dalam menghadapi potensi bencana. Sistem Pesantren Aman dan Tangguh Bencana (PATB) ini dibahas bersama oleh tim dari Kementerian Agama Kemenko PMK, BNPB, dan sejumlah kementerian terkait.

Forum koordinasi ini menjadi momentum untuk menyatukan visi dan arah kebijakan antara regulasi pendidikan keagamaan dengan kebijakan nasional penanggulangan bencana. Pesantren dinilai memiliki peran strategis tidak hanya dalam penguatan karakter keagamaan, tetapi juga dalam membangun budaya keselamatan dan kesiapsiagaan di tengah masyarakat.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan bahwa penguatan pesantren harus mencakup dimensi spiritual, akademik, sekaligus kesiapsiagaan bencana. “Selama ini regulasi belum berfungsi optimal. Kita perlu memastikan aturan yang ada tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar mampu menjamin keselamatan santri dan keberlanjutan lembaga pesantren,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (8/10/2025).

Dirjen menambahkan, peran Kemenag dalam membangun pesantren tangguh harus berjalan melalui dua pendekatan utama, yakni pendekatan struktural dan kultural. “Regulasi tetap penting, namun edukasi kepada para pengasuh dan masyarakat pesantren harus dilakukan dengan cara yang menghormati nilai-nilai dan kemandirian pesantren. Kesadaran membangun lingkungan aman bencana harus menjadi bagian dari budaya pesantren itu sendiri,” tegasnya.

Perwakilan BNPB dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan pentingnya standarisasi bangunan pesantren berdasarkan prinsip sekolah/madrasah aman bencana sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2012. Namun, BNPB menilai aturan tersebut perlu diperluas agar mencakup karakteristik dan kebutuhan khas satuan pendidikan berbasis pesantren.

Sebagai tindak lanjut, Kemenag bersama Kemenko PMK dan BNPB tengah mengkaji pembentukan Tim Kolaboratif Nasional yang akan bertugas melakukan verifikasi, pendampingan teknis, serta edukasi mitigasi bencana bagi pesantren di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan menjadi pondasi kuat bagi terciptanya sistem pesantren yang tangguh, aman, dan berkelanjutan.

Forum ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain penyusunan disaster risk analysis khusus pesantren, peningkatan status regulasi menjadi Peraturan Presiden (Perpres) agar memiliki daya ikat lebih kuat, serta pelibatan aktif pemerintah daerah dalam implementasi di lapangan.

“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga ruang hidup ribuan santri. Maka keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkas Suyitno.

Recent Posts

DPR Minta BPOM dan Aparat Tindak Produsen Jamu Nakal yang Bahayakan Masyarakat

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyoroti temuan Badan Pengawas…

7 jam yang lalu

Mentan Amran Banjir Apresiasi dari Komisi IV DPR RI

MONITOR, Jakarta - Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi besar kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi…

11 jam yang lalu

Perkuat Komitmen Keberlanjutan, JNT Salurkan Bantuan Sarana Pendidikan dan Ibadah di Sekitar Ruas Tol Belmera

MONITOR, Medan - Dalam rangka menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Jasamarga Nusantara…

11 jam yang lalu

Panja Reformasi APH Dinilai Jadi Upaya DPR Bereskan Penegakan Hukum di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dosen FISIPOL Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Hairunnas menyambut baik langkah Komisi III…

12 jam yang lalu

Harmonisasi Tradisi dan Modernitas Warnai Gagasan Penguatan Pesantren di Sumatera Barat

MONITOR, Padang – Upaya pemerintah memperkuat ekosistem pendidikan Islam melalui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren mendapat…

12 jam yang lalu

Policy Brief Diplomasi Perdamaian Prabowo Dirumuskan di Kampus, Empat UIN Ambil Peran Kunci

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa empat Universitas Islam Negeri (UIN) di…

14 jam yang lalu