POLITIK

Sekjen GPK Tagih Pertanggungjawaban OC dan SC Soal Pelaksanaan Muktamar PPP

MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) Thobahul Aftoni menilai pernyataan Ketua Organizing Committee (OC) dan Steering Committe (SC) Muktamar ke-10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah melukai lebih dari 2/3 peserta Muktamar.

Hal itu disampaikan Aftoni menyikapi keputusan OC dan SC yang meninggalkan arena Muktamar dan seluruh prosesi persidangan seharusnya dilaksanakan selama tiga hari yakni 27-29 menjadi satu hari saja dengan alasan Muktamar tidak kondusif.

Dia menyebut, sikap panitia Muktamar telah melukai hati Muktamarin yang telah berkhidmat mengikuti semua proses agenda Muktamar dari jadwal yang sudah ditentukan.

“Semestinya Ketua SC dan OC lah yang harus bertanggung jawab agar prosesi sidang berjalan dengan tertib dari awal sidang paripurna hingga akhir sidang paripurna Muktamar. Justru Ketua SC dan OC sebagai penanggung jawab pelaksana Muktamar lari dari tanggung jawab dengan meninggalkan arena sidang,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Pria yang akrab disapa Toni mengatakan, Ketua SC dan OC seharusnya memenuhi permintaan mayoritas peserta Muktamar yang menghendaki agar sidang Paripurna I dipimpin oleh Ketua SC, dan memberikan teguran keras kepada Amir Uskara yang tetap memaksakan diri untuk memimpin Sidang di Paripurna I dengan ‘otoriter’.

Sikap Amir Uskara yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP PPP inilah yang menjadi sumber terjadinya kegaduhan. Amir sebagai pemimpin sidang dinilai bersikap otoriter dan berat sebelah.

Lebih lanjut Toni menganggap, pernyataan dan sikap Ketua OC dan SC ini sama sekali tidak menghargai mayoritas Muktamirin yang sudah jauh-jauh datang dari daerah masing-masing dan berkorban waktu, materi bahkan meninggalkan keluarga.

“Namun malah diperlakukan secara tidak hormat. Mereka adalah peserta aktif yang sudah legal dan terverifikasi, kenapa dianggap ilegal? Sungguh naif,” imbuh pria yang juga menjabat Ketua DPP PPP periode 2020-2025 ini.

Sebelumnya, Ketua OC Arya Permana mengatakan gelaran muktamar yang akhirnya dilaksanakan cuma sehari, adalah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Karena situ yang tidak memungkinkan untuk dilanjutkan, maka proses pelaksanaan muktamar telah selesai di hari pertama,” katanya, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ketua SC Muktamar X PPP, Ermalena Muslim, mengatakan proses Muktamar PPP sudah ditutup dengan terpilihnya Mardiono secara aklamasi. Ini sesuai dengan AD/ART partai tersebut yang berlaku. Untuk itu, kata dia, bila ada gelaran muktamar di luar ini, dipastikan bukan bagian dari Muktamar X yang sah.

“Pada saat sidang perdama sudah diketuk palu oleh pimpinan sidang yang sah, sekaligus menutup kegiatan muktamar karena situasi yang tidak kondusif. Kami tidak ingin semakin banyak korban maka akhirnya menyudahinya,” jelasnya.

Recent Posts

Kemenperin Gandeng Kampus Perkuat Kualitas SDM, Genjot Daya Saing IKM

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berkomitmen meningkatkan daya saing pelaku industri kecil dan menengah…

45 menit yang lalu

Puluhan Warga Terima Manfaat Pemberdayaan Berbasis Zakat dan Wakaf

MONITOR, Jakarta - Banyak warga masyarakat Maros yang menerima manfaat pada Pembukaan Program Pemberdayaan Masyarakat…

2 jam yang lalu

Dewan Hakim Gelar Pleno, Pemenag MQK 2025 Segera Diumumkan

MONITOR, Jakarta - Dewan Hakim Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional hari ini, Minggu…

5 jam yang lalu

DPR Dorong Kemenag Proaktif Mendata Kelayakan Ponpes di Daerah

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) lebih…

7 jam yang lalu

Inilah Lima Pilar Penguatan Dana Sosial dan Keagamaan

MONITOR, Jakarta - Potensi dana sosial keagamaan di Indonesia sangat besar. Potensi zakat misalnya, jumlahnya…

16 jam yang lalu

HKTI Lumajang: Program Bongkar Ratoon Harus Jamin Keadilan

MONITOR, Lumajang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang meminta Pemerintah…

17 jam yang lalu