MONITOR, Lumajang – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus memperkuat sektor pertaniannya melalui Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Hari ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang sukses menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) P2B dengan fokus pada komoditas bernilai ekonomi tinggi dan kebutuhan rumah tangga.
Acara yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang ini menghadirkan Tony Khoirizal dari HKTI Lumajang Bidang Litbang dan Pelatihan sebagai narasumber utama. Bimtek ini mencakup beberapa materi vital, yaitu:
Tony Khoirizal, yang juga bertindak sebagai Offtaker dari CV. Intiplant Agro Lestari, memastikan bahwa hasil panen Pisang Cavendish para kelompok tani (Poktan) memiliki kepastian pasar. Perusahaan ini siap menampung dan membeli hasil budidaya Cavendish, memberikan jaminan keberlanjutan usaha bagi petani yang terlibat.
Pertanian Sebagai Prioritas dan Pentingnya P2B
Kepala DKPP Lumajang, Ibu Retno, dalam sambutannya menekankan peran strategis Lumajang sebagai Kota Agraris.
“Pertanian adalah Prioritas Utama Pembangunan Pertanian di Lumajang. Kebutuhan manusia akan pangan adalah hal mendasar, dan ketersediaannya harus selalu diusahakan,” tegas
Retno.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabit) Hortikultura DKPP, Hendra, menjelaskan bahwa Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) adalah konsep pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam aneka tanaman bergizi. Tujuannya adalah menyediakan makanan sehat, bergizi bagi keluarga, dan mendukung ketahanan pangan lokal.
“Program P2B di Kabupaten Lumajang mendapatkan alokasi penerima manfaat sebanyak 9 Kecamatan, 15 Desa, dan 76 Kelompok Masyarakat (Pokmas),” jelas Hendra.
Detail Pelaksanaan Bimtek
Bimbingan teknis ini dihadiri oleh Kepala Dinas DKPP, Irban 5 Inspektorat Kab. Lumajang, Bagian Ekonomi, 76 orang penerima manfaat dari Pokmas, serta melibatkan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) kecamatan setempat.
Dengan penambahan materi Budidaya Cabai, program ini tidak hanya fokus pada komoditas ekspor seperti Cavendish, tetapi juga pada komoditas harian yang sangat dibutuhkan, seperti cabai. Penggunaan metode polybag menjadi solusi praktis bagi lahan pekarangan terbatas, sementara materi Pengendalian OPT memastikan produktivitas tanaman cabai dapat optimal.
Diharapkan, kolaborasi antara HKTI, DKPP, dan CV. Intiplant Agro Lestari ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, memperkuat ekonomi petani, dan mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri di tingkat rumah tangga.
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii meminta seluruh Aparatur Sipil Negara…
MONITOR, Bogor - Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang dalam menjaga kelestarian sumber daya air…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani menyoroti rencana Pemerintah…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menilai Pemerintah Indonesia harus lebih…
MONITOR, Bogor - Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk Usaha…
MONITOR, Jakarta - Jaringan Muslim Madani (JMM) menyebut bahwa rakyat Indonesia pasti bangga melihat pidato…