Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. (dok: pks)
MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta mengecam keras rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dikabarkan akan mengambil alih Kota Gaza dengan memindahkan seluruh penduduk ke kamp-kamp pusat sebagai langkah awal untuk menguasai wilayah tersebut secara penuh.
Sukamta menilai rencana itu sangat membahayakan keselamatan warga sipil Palestina yang sejak awal agresi sudah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Ini menunjukkan betapa kejinya Israel, mereka berdalih ingin melumpuhkan Hamas dan gerakan perlawanan lainnya padahal maksud sesungguhnya adalah menguasai wilayah Gaza dan mengusir serta membunuh warga sipil sampai tidak ada lagi yang tersisa,” kata Sukamta, Sabtu (9/8/2025).
“Jika rencana ini jadi dilaksanakan, akan sangat berisiko dengan semakin banyak korban sipil,” tambah legislator asal Yogyakarta itu.
Seperti diketahui, rencana Israel menguasai Gaza disampaikan pertama kali oleh Barak Ravid, jurnalis Timur Tengah yang bekerja untuk situs berita Amerika Serikat (AS) Axios pada Jumat (8/8).
Netanyahu disebut berencana menguasai Gaza dengan mengevakuasi semua penduduk ke kamp-kamp pusat untuk kemudian melakukan penguasaan total kota tersebut. Rencana itu dikabarkan telah disetujui Kabinet Israel.
Sejumlah citra satelit menunjukkan pasukan Israel tengah bersiap melancarkan serangan darat skala besar yang diduga untuk merebut Gaza City, Jalur Gaza, Palestina.
Sukamta menilai rencana Israel mencerminkan tidak adanya itikad baik dari Pemerintahan Netanyahu untuk mencapai gencatan senjata.
“Selama ini Israel dan AS menuduh Hamas sebagai sebab belum tercapainya perundingan gencatan senjata, padahal sangat jelas yang jadi penyebabnya adalah Israel. Israel hingga detik ini masih bernafsu untuk kuasai Gaza dan melakukan genosida,” tutur Sukamta.
Lebih lanjut, pimpinan komisi yang membidangi urusan luar negeri dan pertahanan itu menegaskan bahwa rencana ini hanya akan semakin menghambat proses menuju perdamaian. Sukamta pun menyerukan agar komunitas internasional segera mengambil sikap tegas.
“Deklarasi New York belum lama ini, menunjukkan dukungan internasional yang semakin kuat untuk segera menghentikan kekejian Israel,” ungkapnya.
“Saya berharap negara-negara yang tergabung dalam deklarasi tersebut utamanya Inggris, Prancis dan Kanada bisa turut mendesak dihentikannya rencana Israel tersebut. Karena jelas akan bahayakan rencana two state solution,” tutup Sukamta.
MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan bahwa organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan…
MONITOR, Yogyakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merampungkan pembangunan jembatan Pandansimo di Daerah Istimewa Yogyakarta…
MONITOR, Jakarta - Langkah Pemkot Depok menindak tegas bangunan perumahan yang menabrak regulasi mendapat dukungan…
MONITOR, Cirebon - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri,…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat…
MONITOR, Banten - Nasyiatul Aisyiyah akan menggelar Tanwir II pada 4–6 September 2025 di Hotel…