MONITOR, Lumajang – Semangat petani di Kabupaten Lumajang mendapat dorongan baru melalui Sekolah Lapang Good Agriculture Practice (SL-GAP) untuk budidaya pisang Mas Kirana. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian dan Food and Agriculture Organization (FAO), yang dibuka langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, bersama Ketua HKTI Lumajang, Jamal.
Dalam sambutannya, Bupati Indah Amperawati menyampaikan dukungannya yang kuat. “Pelatihan SL-GAP ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pisang Mas Kirana, komoditas unggulan kita. Dengan menerapkan praktik budidaya yang baik dan benar, kita bisa meningkatkan hasil panen dan daya saing di pasar,” ujarnya.
Ketua HKTI Lumajang, Jamal, turut memberikan motivasi yang membakar semangat para peserta. “Saya terus memberikan semangat agar Bapak/Ibu petani tidak pernah lelah. Mari kita ciptakan bersama, bahwa Lumajang ini benar-benar pantas menjadi Kota Pisang. Peluang pisang, baik hari ini maupun di masa depan, sangatlah menjanjikan,” tegas Jamal.
Jamal juga menekankan peran HKTI sebagai rumah besar para petani. “Organisasi ini ada untuk kita semua. Jangan ragu untuk berbagi keluh kesah, berdiskusi, dan mencari solusi. Bersama HKTI, kita akan terus berjuang untuk memajukan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Melalui Sekolah Lapang SL-GAP ini, para petani tidak hanya memperoleh pengetahuan teori, tetapi juga mempraktikkan langsung teknik budidaya terbaik untuk menghasilkan pisang Mas Kirana berkualitas tinggi. Diharapkan, ilmu yang didapat dapat diterapkan secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan menjadikan Lumajang sebagai sentra pisang unggulan di Indonesia.