NASIONAL

Soft Launching Buku ‘Polri untuk Masyarakat, Transformasi Polri Menuju Indonesia Emas 2045’ Mewarnai HUT Bhayangkara ke 79

MONITOR, Jakarta – Analis Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro melakukan soft launching buku ‘Polri untuk Masyarakat, Transformasi Polri Menuju Indonesia Emas 2045’ menandai 79 tahun perjalanan Korps Bhayangkara yang jatuh tepat pada 1 Juli 2025.

“Transformasi Polri selalu mengikuti perkembangan zaman dan relevan dengan agenda pembangunan yang dikembangkan oleh presiden terpilih pada setiap periodenya,” ujar sang penulis buku yang akrab disapa Simon itu kepada media, Senin (30/6/2025).

Simon menuturkan tahun 2025 adalah penentu bagi perjalanan Polri. Pasalnya, pada tahun ini disusun Grand Strategy Polri 2025-2045 sebagai lanjutan Grand Strategy Polri 2005-2025. “Dokumen penanda perjalanan Kepolisian Republik Indonesia ini menggambarkan bagaimana masa depan keamanan, ketertiban masyarakat dan penegakan hukum di masa lalu dan masa depan,” ungkapnya.

Simon menyebut bahwa pada perjalanan Polri dapat dilihat titik-titik transformasi Polri selalu muncul sebagai penanda perubahan pada setiap zaman. “Pada masa awal kemerdekaan, Polri masih berkutat pada penataan kelembagaan yang pada masa itu juga dialami oleh institusi lainnya,” kata Simon.

Titik perubahan signifikan Polri terjadi Pasca Reformasi 1998, dimana Polri didesain sebagai kelembagaan yang independen dan kewenangan yang cukup dalam hal pengamanan, ketertiban masyarakat dan penegakan hukum.

“Kita dapat lihat, setelah Polri diberikan kewenangan dan independensi kelembagaan, berbagai transformasi tumbuh dan berkembang. Misalnya, ada Pemolisian Masyarakat (Polmas) yang merupakan terjemahan dari community policing, kemudian Pemolisian Demokratis (Democratic Policing), dan terakhir, Pemolisian Elektronic (e-Policing),” jelas Simon.

Konsep-konsep besar ini perlu diterjemahkan dalam kerangka yang lebih operasional, dapat diukur, dinilai dan dievaluasi perkembangannya. “Oleh karena itu, adanya Grand Strategy Polri memudahkan untuk merealisasikan gagasan-gagasan besar dalam program dan kegiatan Polri,” kata Simon.

Simon juga mengapresiasi setiap Kapolri yang terpilih memiliki slogan untuk menyamakan persepsi dan menyatukan langkah. Awalnya, Polri menggunakan slogan “Rastra Sewakotama” yang berarti Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Kemudian Polri menggunakan slogan “Promoter” (Profesional, Modern, dan Terpercaya). Di era Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri menggunakan slogan “Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan).

“Apa yang sudah baik untuk Polri, saya kira perlu dilanjutkan. Namun yang harus diingat adalah orientasi masa datang atau wajah Polri seperti apa yang kita dambakan,” kata Simon.

Dalam hal ini, penulis memberi gambaran bahwa di masa yang akan datang sejumlah konsep untuk penguatan transformasi Polri telah mulai dikembangkan, namun masih membutuhkan pendalaman dan penguatan.

“Polri, misalnya sudah mulai mengembangkan e-Policing, atau pemolisian berbasis elektronik. Di dalamnya ada pengembangan aplikasi, penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, dan seterusnya. Misalnya, program tilang elektronik (ETLE) merupakan inisiatif yang baik dalam e-Policing,” kata Simon.

Simon menuturkan selain, e-Policing, masih banyak sejumlah hal yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam Grand Strategy Polri 2025-2045. “Ada predictive policing, robotic policing, smart policing, yang pada intinya, transformasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi basis utama,” kata Simon.

“Yang lebih penting adalah bagaimana meramu, merumuskan indikator keberhasilan, dan mekanisme evaluasi dari pengembangan berbagai konsep tersebut dalam dokumen program dan kegiatan yang dirumuskan Polri,” kata Simon.

Terkait dengan tema “Polri untuk Masyarakat,” Simon menyampaikan bahwa tema ini tidak terlepas dari fenomena “No Viral, No Justice” belakangan ini. Fenomena ini menunjukkan tuntutan publik terhadap kepolisian agar lebih responsif dan melayani. “Oleh karena itu, saya kira Polri untuk Masyarakat hadir untuk menjawab tantangan itu,” kata Simon.

Polri untuk masyarakat bermakna Polri bekerja untuk Masyarakat. Maka mau tidak mau Polri harus memahami kebutuhan dan karakter masyarakat itu sendiri. Harus dekat dengan masyarakat agar dapat melakukan pelayanan publik kepolisian yang lebih baik. Karena dukungan masyarakat sangat penting guna mendukung peran Polri Sebagai garda depan penjaga Kamtibmas.

“Melihat perjalanan transformasi Polri, saya kira ‘Polri Untuk Masyarakat’ bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta membantu masyarakat dalam berbagai situasi,” kata Simon.

Polri untuk masyarakat adalah landasan penting keberlanjutan transformasi Polri di masa mendatang. Di satu sisi sebagai wujud implementasi dari “Polri BeyondPresisi,”di sisi lain sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan program “Asta Cita” yang diagendakan oleh Presiden Prabowo.

“Polri untuk Masyarakat” adalah bentuk komitmen Polri untuk terus berpihak kepada masyarakat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Recent Posts

Sambut Nataru 2025, Jasa Marga Berikan Stimulus Diskon Tarif Tol 20 Persen di 8 Ruas Jalan Tol

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan memberlakukan diskon tarif tol sebesar 20%…

1 jam yang lalu

SBIN Jadi Katalis Daya Saing Industri Hijau dan Penguatan Produk Lokal

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat komitmennya dalam mempercepat transisi menuju industri hijau…

3 jam yang lalu

Dukung Keberlanjutan Ekosistem Transportasi Online, Maxim Adakan Dialog Interaktif dengan Pemerintah

MONITOR, Jakarta - Maxim Indonesia menyelenggarakan diskusi panel dan dialog interaktif lintas pemangku kepentingan dengan…

4 jam yang lalu

Syuriah PBNU Tetapkan PJ Ketua Umum, Kiai Ma’ruf Amin: Tidak Sesuai Tradisi

MONITOR, Jakarta - Mustasyar PBNU, KH Ma’ruf Amin menyayangkan langkah Syuriah PBNU yang menggelar rapat…

7 jam yang lalu

Wakil Ketua Komisi IV DPR Terjunkan Tim ke Titik Terparah Bencana di Sumatera

MONITOR, Sumatera - Ketersediaan air bersih hadang para relawan yang berjibaku membersihkan lumpur dari rumah…

7 jam yang lalu

Donasi ASN Kemenag dan Masyarakat Rp7,1 Miliar Disalurkan ke Aceh dan Sumatera

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama sejak 28 November 2025 menggalang bantuan untuk membantu penyintas banjir…

10 jam yang lalu