INTERNASIONAL

Wanti-wanti Puan Soal Ancaman Blokade Selat Hormuz oleh Iran, Minta Pemerintah Mitigasi

MONITOR, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta negara-negara sahabat untuk bersama mendorong perdamaian antara Iran dan Israel yang masih terus berperang. Ia juga mewanti-wanti terhadap ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran yang bisa berdampak terhadap Indonesia.

Meski Indonesia menganut prinsip bebas aktif, Puan menyebut Indonesia harus mengambil peran turut serta menciptakan perdamaian dunia mengingat perang Iran-Israel telah banyak memakan korban dari warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak.

“Tentu saja kami mengimbau untuk adanya gencatan senjata di antara kedua pihak yang sedang berperang. Sehingga bisa segera menyelesaikan situasi tersebut dengan damai,” kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

“Karena akan menyebabkan yang paling menjadi korban adalah masyarakat sipil khususnya perempuan dan anak,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan menilai, negara lain juga harus menahan diri untuk tidak ikut campur dan memperkeruh suasana agar konflik Timur Tengah tersebut tidak berkepanjangan. Sebab perang akan berdampak langsung pada stabilitas kawasan yang memicu kegelisahan pasar global dan memperburuk krisis kemanusiaan.

“Apa yang akan terjadi kalau kemudian itu terus berkepanjangan. Tentu saja, sebaiknya kedua belah pihak menahan diri. Begitu juga negara-negara lain untuk mengimbau agar permasalahan yang terjadi di antara kedua negara bisa diselesaikan dengan baik dan jangan kemudian lebih memperkeruh suasana,” sebut Puan.

Guna mengantisipasi dampak perang Iran dan Israel terhadap situasi nasional, Puan mengatakan DPR RI bersama Pemerintah akan segera membahasnya. Hal ini berkesinambungan dengan pembahasan Rancangan APBN 2026 mengingat konflik di Timur Tengah berpotensi memengaruhi perekonomian global.

Puan pun menilai Pemerintah harus segera memitigasi perkembangan situasi global terkait dengan kurs rupiah, subsidi BBM dan dampak ekonomi lainnya.

“Termasuk terkait dengan rencana penutupan Selat Hormuz, Iran. Pasti akibatnya itu ke perekonomian. Jadi, pemerintah harus memitigasi terkait dengan perencanaan, kurs, kemudian subsidi BBM dan lain sebagainya,” jelas Puan.

“Intinya, bahwa kita politiknya bebas aktif. Nanti biar pemerintah yang menyampaikan apa sikap bebas aktif dari Pemerintah, tapi jangan merugikan politik dan situasi geografis indonesia,” imbuh cucu Proklamator RI Sukarno itu.

Seperti diketahui, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz yang amat penting untuk sekitar 20 persen permintaan minyak dan gas dunia itu. Ancaman tersebut disampaikan sebagai cara untuk menangkal tekanan negara-negara Barat yang kini mencapai puncaknya setelah Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas nuklir Iran.

Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran dampaknya langsung mengkhawatirkan pasar energi global. Bagi Indonesia, yang masih sangat bergantung pada impor minyak dan gas, gangguan di Selat Hormuz bisa memicu krisis energi dalam negeri.

Sebagai negara importir minyak utama dari Timur Tengah, Indonesia diperkirakan akan terdampak dalam beberapa hal, antara lain pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada APBN, kenaikan harga BBM domestik, serta inflasi akibat tekanan terhadap daya beli masyarakat.

Selain itu, Indonesia juga mengalami hambatan pasokan energi lain, yaitu LPG yang diimpor dari Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang melewati Selat Hormuz.

Walaupun keputusan Iran memblokade Selat Hormuz belum final karena parlemen mereka belum mengadopsi rancangan undang-undang berkaitan dengan rencana itu, Pemerintah diingatkan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.

Di sisi lain, Puan mengapresiasi langkah cepat pemerintah Indonesia yang melakukan langkah evakuasi terhadap WNI dari Iran dan Israel. Ia berharap evakuasi WNI berjalan dengan aman dan lancar sampai di tanah air.

“Pemulangan WNI sudah dilakukan, Pemerintah sangat pro aktif untuk segera memulangkan dan mengevakuasi secara berkelanjutan masyarakat yang ada di sana,” terang Puan.

“Dan mulai hari ini sudah mulai ada warga negara yang di sana di pulangkan, sudah ada di pesawat dan secara bertahap akan dipulangkan ke Indonesia,” tutupnya.

Recent Posts

Wakil Panglima TNI Pimpin Laporan Korps Kenaikan Pangkat 139 Perwira Tinggi TNI

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R., mewakili Panglima TNI Jenderal…

8 jam yang lalu

Menteri UMKM Tegaskan Pentingnya Sterilisasi Pasar Domestik dari Produk Impor

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya pasar…

10 jam yang lalu

DPR Minta Banjir Aceh dan Sumatera Segera Ditetapkan Sebagai Bencana Nasional

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Pemerintah untuk segera menetapkan…

11 jam yang lalu

PMI Manufaktur Nasional Catat Angka Tertinggi Jelang Akhir Tahun

MONITOR, Jakarta - Sektor manufaktur Indonesia menunjukkan tren positif memasuki akhir tahun 2025. Setelah beberapa…

12 jam yang lalu

Maxim Salurkan Ratusan Paket Makanan bagi Warga Terdampak Banjir Sumut

MONITOR, Jakarta - Maxim menunjukkan kepedulian kepada masyarakat dengan menyalurkan ratusan paket makanan bagi warga…

14 jam yang lalu

DPR Minta Mahasiswa Terdampak Bencana Diberi Dispensasi Akademik Hingga Keringanan UKT

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menyampaikan keprihatinan mendalam…

15 jam yang lalu