Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt. Ruli Wijaya saat memberikan keterangan pers di Kawasan Bintaro Tangsel
MONITOR, Jakarta – Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG) Capt. Ruli Wijaya memastikan aksi protes yang dilakukan serikat pekerja terhadap manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,. tidak akan menghambat fase penerbangan haji tahun 2025.
“Kami memastikan, pilot garuda Indonesia mendukung program pemerintah mengenai penerbangan haji, tidak ada satupun pilot yang akan merusak fase penerbangan haji,” Kata Capt. Ruli Wijaya dalam konfresi pers yang digelar di salah satu restoran di kawasan Bintaro Tangerang Selatan, Senin 26 Mei 2025.
“Aksi-aksi yang kami lakukan, pertama masih sesuai dengan perundang-undangan yang ada di Republik Indonesia,” Sambungnya.
Diakui Capt. Ruli, ketidak harmonisan manajeman dan Serikat Pekerja telah menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak. Sebab, kata Ruli, APG sebagai salah satuentitas yang bertanggung jawab, atas keberlangsungan Garuda Indonesia dan Industri penerbangan nasional.
“Kami memandang serius setiap gejolak yang berpotensi mengganggu stabilitas dan produktivitas. Dan lebih dari itu ada satu aspek krusial yang tidak bisa kita abaikan yaitu keselamatan penerbangan,” Katanya.
“Hubungan industrial yang kurang harmonis, ketidak puasan atau bahkan dugaan praktikum busting, secara langsung atau tidak langsung dapat berdampak serius pada faktor keselematan. Kenapa demikian, karena keselamatan penerbangan bergantung pada moril dan fokus para pekerja disetiap lini,” Sambungnya.
“Pilot yang tidak tenang karena masalah internal, teknisi yang tertekan, dan tidak bisa bekerja optimal atau staf pendukung yang merasa tidak dihargai, semuanya berpotensi besar untuk mengurangi tingkat ke waspadaan dan ketelitian yang sangat dibutuhkan dalam menjaga keselamatan penerbangan,” ujar Ruli menambahkan.
Lebih lanjut, Ruli menambhakan sedikit kesalahan kecil yang timbul dan kurangnya fokus atau motivasi bisa berakibat fatal. Kami memahami bahwa kekecewaan dan ketidakpuasan dapat timbul dari berbagai faktor. Namun penting bagi kita ntuk menyadaribahwa konflik yang berlarut-larut tidak hanya menghambat pertumbuhan dan merusak citra tetapi juga langsung mengancam nyawa dan kepercayaan publik.
“Ini bukan hanya tentang ke untungan atau kerugian financial, ini tentang tanggung jawab moral kita terhadap seluh penumpang dan crew garuda Indonesia. melalui kesempatan ini, kami ingin menegaskan kembali komitmen asosiasi pilot garuda untuk senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsi ketenaga kerjaan yang adil dan transparan. Sekaligus mmemprioritaskan keselematan penerbangan di atas segalanya,” Ungkapnya.
“Kami percaya bahwa dialog yang terbuka, saling menghormati dan konstruktif adalah kunci utama dalam menyelesaikan setiap perbedaan. Setiap pekerjaan adalah aset berharga, dan hak-hak mereka harus dilindungi dan dihormati demi terciptanya lingkungan kerja yangmendukung optimalisasi kerja termasuk dalam aspek keselamatan,” Tutupnya.
Berdasarkan data, pada penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memberangkatkan 90.203 jemaah, jemaah-jemaah tersebut berasal dari 7 embarkasi yaitu dari Bandar Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
MONITOR, Jakarta - Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasarullah Jasam menegaskan bahwa jemaah haji Indonesia…
MONITOR, Timika - Dalam rangka program unggulan TNI AD bertajuk Menyatu dengan Alam, Satgas TMMD…
MONITOR, Jakarta - Direktur Layanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayanti menyambut baik putusan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan patung Presiden pertama RI, Sukarno yang…
MONITOR, Lumajang - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang memberikan apresiasi tinggi kepada Gubernur…