Usaha Koperasi Naik Kelas, Dana Bergulir LPDB Jadi Katalis Pertumbuhan

MONITOR, Jakarta – Koperasi Mekkar PDAM Kota Surakarta berhasil membuktikan bahwa penyaluran dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) memberikan dampak nyata dalam mengembangkan usaha koperasi dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Agustin Eka Suwandiyati Manajer Koperasi Mekkar PDAM Kota Surakarta menjelaskan Koperasi Mekkar berdiri pada 8 Desember 1983, berawal dari inisiatif anggota untuk membentuk wadah kesejahteraan bagi karyawan PDAM Kota Surakarta.

“Dari awalnya hanya unit simpan pinjam, kini kami mengembangkan berbagai unit usaha seperti pengadaan barang, kantin, toko minimarket, perparkiran, penyewaan kendaraan, hingga mendirikan anak perusahaan dengan produk unggulan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Toya Wening,” kata Agustin Eka Suwandiyati.

Menurut Agustin, informasi mengenai dana bergulir LPDB pertama kali diperoleh pada tahun 2020. Setelah melalui berbagai proses dan komunikasi intensif dengan tim LPDB, akhirnya pada tahun 2023 Koperasi Mekkar mendapatkan akses pendanaan melalui skema syariah.

“Dampaknya sangat signifikan, terutama untuk pengadaan barang seperti sarana perpipaan yang dibutuhkan PDAM. Karena sistem pembayaran dari PDAM bersifat tempo, maka dana bergulir LPDB sangat membantu kami menjaga arus kas dan memenuhi permintaan yang tinggi,” tambahnya.

Koperasi yang kini memiliki 475 anggota ini juga berharap bisa kembali mengakses dana bergulir dengan plafond yang lebih besar.

“Kami ingin terus menumbuhkan unit usaha koperasi demi peningkatan kesejahteraan anggota, tidak hanya melalui SHU tetapi juga manfaat langsung kesejahteraan anggota sepanjang tahun,” ujar Agustin.

Menanggapi keberhasilan Koperasi Mekkar, Direktur Utama LPDB Supomo menyampaikan apresiasi atas semangat transformasi koperasi tersebut.

Menurutnya, LPDB hadir sebagai lembaga keuangan khusus di bawah Kementerian Koperasi untuk memperkuat koperasi melalui pembiayaan dana bergulir yang keberlanjutan.

“Keberhasilan Koperasi Mekkar adalah salah satu bukti bahwa koperasi yang sehat, dikelola profesional, dan terbuka terhadap inovasi dapat tumbuh menjadi entitas bisnis yang mandiri dan bermanfaat besar bagi anggotanya. LPDB akan terus memperluas akses pembiayaan kepada koperasi di seluruh Indonesia, baik melalui skema konvensional maupun syariah,” tegas Supomo.

Supomo menambahkan, Koperasi Mekkar adalah contoh konkret bagaimana dana bergulir digunakan untuk memperluas usaha, menciptakan nilai tambah ekonomi, dan pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan anggota secara langsung.

Sebab, jika dikelola dengan baik, koperasi bukan hanya entitas ekonomi, tetapi juga agen perubahan sosial ekonomi yang mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat. LPDB berkomitmen untuk terus memperluas dampak positif ini ke lebih banyak daerah dan sektor.

“Kami tidak hanya menyalurkan dana, tapi juga mendampingi koperasi mulai dari proses pengajuan proposal, hingga monitoring agar dana tersebut benar-benar bermanfaat dan menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang luas,” pungkasnya.