POLITIK

F-PKB Minta Belanja Mebel SD Diurungkan, Siswanto: Lebih Baik untuk Perbaiki Gedung atau Beasiswa

MONITOR, Depok – Arah pembangunan di sektor pendidikan di Kota Depok tengah disorot Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB). Ketua F-PKB, Siswanto mengaku prihatin dengan arah pembangunan di sektor pendidikan itu karena masih jauh dari kata strategis.

“Kami belum melihat ada renstra (rencana strategis) dalam pembangunan khususnya di dunia pendidikan. Arah kebijakannya masih parsial,” ungkap Siswanto.

Misalnya, lanjut dewan Dapil 6 ini, masih banyak gedung sekolah saat ini dalam kondisi memprihatinkan. “Tapi sayang, kebijakannya tidak mengarah ke sana,” kata Siswanto

Harusnya, kata Siswanto pembangunan difokuskan pada memperbaiki gedung sekolah-sekolah yang rusak Seperti yang disampaikan Walikota dalam rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu.

“Saya masih ingat Walikota menyebut ada ratusan gedung sekolah yang mengalami kerusakan ringan, puluhan rusak sedang, dan belasan gedung yang rusak berat. Nah ini harusnya dijadikan PR prioritas,” tandasnya.

Belum lama ini, legislator yang juga sekretaris Komisi D ini mengaku menanyakan tentang nasib SDN 29 di Sukmajaya yang ambruk beberapa bulan lalu. “Jawabannya ya gitu. Intinya belum ada progres perbaikan karena menunggu dana Bantuan Tidak Terduga (BTT),” akunya.

Siswanto mengaku semakin prihatin ketika mengetahui ada kegiatan belanja mebel di Dinas Pendidikan untuk sekolah-sekolah dasar (SD). Nilainya pun cukup fantastis yakni sebesar Rp 17,5 miliar.

“Jadi saat saya buka aplikasi SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan), Disdik Kota Depok ada rencana belanja mebel dengan anggaran APBD sebesar Rp 17.556.748.000. Bagi kami ini nilai cukup besar,” ungkap Siswanto.

Sangat disayangkan. Padahal anggaran sebesar itu cukup untuk memperbaiki gedung sekolah. Kalau tidak, anggaran tersebut bisa digunakan untuk bantuan beasiswa bagi siswa dari keluarga prasejahtera. “Itu yang kami maksud bahwa arah pembangunan pendidikan di Kota Depok tidak strategis,” tandasnya.

F-PKB, kata Siswanto berharap kegiatan pengadaan mebeler digeser untuk perbaikan gedung sekolah atau beasiswa. “Kalau bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lebih urgent,” ucapnya.

Tapi sayang, setiap kegiatan belanja yang sudah diupload di aplikasi SIRUP, biasanya bakal terealisasi. Karena itu F-PKB akan melakukan pengawasan super ketat terkait kegiatan belanja mebel ini.

“Pasti kami akan memonitoring realisasinya dan akan melakukan pengecekan di lapangan, dari mulai harga maupun merk mebel yang diberikan. Termasuk, mengecek apakah sekolah-sekolah apakah mereka memang layak yang dapat bantuan mebeler,” pungkasnya.

Recent Posts

Dirut Jasa Marga Himbau Masyarakat Untuk Manfaatkan Diskon Tarif Tol 20 Persen di 8 Ruas Strategis yang Berlaku Mulai Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan A. Purwantono menyampaikan pemberlakuan…

32 menit yang lalu

Dwikorita Nilai Penanganan Bencana Sumatra Hadapi Kesenjangan dan Kompleksitas Risiko

MONITOR, Yogyakarta - Pakar kebencanaan yang juga Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan Universitas Gadjah…

40 menit yang lalu

Wujudkan Kampus Inklusif, Kemenag Resmi Luncurkan PMB PTKIN 2026

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan tahapan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi…

2 jam yang lalu

Hari Ibu ke-97, Meneguhkan Profesionalisme Perempuan di Jantung Negara

MONITOR, Jakarta - Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan Upacara Peringatan ke-97 Hari Ibu Tahun 2025 yang…

3 jam yang lalu

Peringati Hari Ibu, Puan Ajak Perempuan Jaga Keberlanjutan Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk…

5 jam yang lalu

Jasa Marga Dukung Pemberlakuan SKB Nataru 2025/2026 untuk Menjamin Kelancaran dan Keselamatan Libur Akhir Tahun

MONITOR, Jakarta - Menyambut lonjakan mobilitas selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026),…

6 jam yang lalu