MONITOR, Bogor – Usulan penghapusan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) menuai pro dan kontra di masyarakat. Banyak yang setuju karena dinilai tidak efektif, namun juga tidak sedikit yang menyatakan jika SKCK tetap penting seperti yang diutarakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto.
Meski kementerian yang dipimpinnya tidak melayani SKCK, menurut Agus surat tersebut penting sebagai catatan kepolisian untuk menelusuri rekam jejak seseorang.
“Imipas tidak melayani SKCK yah. SKCK itu kan ranahnya kepolisian. Itu kan bukan kelakuan baik, tapi kan setahu saya itu catatan kepolisian. Ya, yang mungkin menjadi salah satu syarat kalau orang mau cari kerja atau mau menjadi anggota TNI-Polri dengan maksud, ya setahu saya ya mengetahui rekam jejak orang,” kata Agus kepada wartawan di Lapas Kelas IIA Cibinong, Bogor, Jumat (28/3/2025).
Mneteri Agus mengingatkan, agar tak membeli kucing dalam karung jika ada seorang warga yang ingin mendaftar menjadi anggota TNI-Polri imbas usulan penghapusan SKCK itu disetujui nantinya.
“Jangan sampai membeli kucing dalam karung. Kalau catatannya pernah melakukan kejahatan di tahu kira-kira bisa masuk TNI nggak? Ya kalau tiba-tiba tidak tahu, ternyata sudah masuk, ternyata dia pernah menjadi pelaku kejahatan. Ini kan bisa merugikan secara institusi,” ujar mantan Wakapolri itu.
MONITOR, Jakarta - Guru Besar UIN Jakarta Prof. Ahmad Tholabi Kharlie dalam khotbah Salat Idulfitri…
MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS dalam khutbah…
MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunaikan salat Idulfitri…
MONITOR, Jakarta - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah menggelar perayaan Hari Raya Idulfitri…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446…
MONITOR, Jakarta - Umat muslim di Indonesia tengah bersiap menyambut hari kemenangan Idulfitri 1446 H…