Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi'i
MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafii mendukung tradisi saling memberi di momen Idulfitri. Menurutnya, hal itu sudah membudaya sejak zaman dahulu.
Namun demikian, Wamenag Romo Syafii tegas menolak aksi paksa minta THR (tunjangan hari raya) yang dilakukan pihak manapun.
“Yang saya maksud sebagai budaya kita itu saling memberi, terlebih di Hari Idulfitri. Sejak dulu, kita diajarkan untuk peduli,” sebut Wamenag Romo Syafii di Jakarta, Rabu (26/3/2025).
“Sebagai contoh, setiap lebaran, saya siapkan uang khusus untuk diberikan kepada cucu, anak-anak sekitar rumah, dan tetangga yang membutuhkan. Ini juga dilakukan sekaligus mendidik anak untuk peduli dan mau berbagi,” sambungnya.
Ditegaskan Wamenag, memberi adalah hal positif. Puasa juga melatih umat Islam untuk peduli sehingga lahir pribadi-pribadi yang dermawan.
“Kedermawanan penting agar harta tidak hanya bergulir di kalangan orang-orang kaya saja. Ada pemerataan,” sebutnya.
Tentang adanya pihak yang meminta, apalagi dengan cara memaksa, Wamenag Romo Syafii tegas menolak. Aksi semacam itu menurutnya tidak baik.
“Meminta apalagi dengan memaksa, itu jelas bukan budaya kita. Agama tidak mengajarkan hal itu. Karenanya, tidak seharusnya dilakukan. Kita tolak itu,” tegas Wamenag.
“Agama mengajarkan untuk memberi, bukan meminta. Tangan di atas jauh lebih baik dari tangan di bawah,” tandasnya.
MONITOR - Arus mudik tahun 2025 berjalan lancar. Diperkirakan 146 juta orang lebih kembali ke…
MONITOR, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat bahwa Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446…
MONITOR, jakarta - Khatib pada Salat Jumat di Masjidil Haram Syeikh Ahmad Addosary memberi pesan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses menggelar 16 rangkaian webinar series Ramadan…
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang mengapresiasi langkah Kementerian Agama menggekar sidang…
MONITOR - Kabar gembira datang dari UIN Raden Fatah Palembang, di mana jurnal ilmiah Nurani…