Kamis, 13 Maret, 2025

Periksa 200 Ton Biji Kakao, Karantina Kepri: Jamin Tidak Ada OPTK

MONITOR, Batam – Karantina Kepulauan Riau (Kepri) melalui Pos Pelayanan Pelabuhan Batu Ampar melakukan pemeriksaan ratusan ton komoditas perkebunan yang berasal dari Pantai Gading.

Hal tersebut tercatat melalui aplikasi Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (Best Trust) terdapat pemasukan biji kakao sebanyak 200 ton yang selanjutnya akan diolah lebih lanjut menjadi lebih bernilai.

Karantina Kepri melakukan pemeriksaan administratif dan kesesuaian dokumen dan pemeriksaan kesehatan. Secara administratif biji kakao dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate (PC) dari negara asal, Bill of Loading (BL), Invoice, Fumigation Certificate, dan dokumen lainnya.

“Petugas Karantina mengambil sampel biji dari kontainer untuk diuji di laboratorium. Hasilnya tidak ditemukan adanya OPTK Distantiella theobromae dan Phytophthora citropthora” ungkap Wasis Prihartono, PJ Satuan Pelayanan Bandara Hang Nadim.

- Advertisement -

Serangga Distantiella theobromae merupakan hama yang menyebabkan kerugian cukup signifikan. Gangguan yang ditimbulkan meliputi kecatatan fisik, penurunan kualitas buah, dan kematian tanaman. Indonesia sebagai salah satu produsen coklat terbesar di dunia sangat khawatir apabila penyakit ini masuk ke dalam wilayah NKRI.

Kepala Karantina Kepri Herwintarti mengatakan Karantina konsisten proteksi hasil budidaya pertanian lokal melalui pengawasan dan pemeriksaan komoditas pertanian yang masuk ke Indonesia dipastikan sehat dan aman didistribusikan.

“Dengan SDM yang handal dan fasilitas laboratorium yang memadai, Karantina Kepri siap memberikan jaminan kesehatan media pembawa yang masuk” tutup Herwintarti dalam keterangannya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER