HUMANIORA

Wamenag Jelaskan Keistimewaan Ramadan

MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’I menyampaikan ceramah tentang keistimewaan bulan Ramadan. Ceramah ini ia sampaikan dalam acara “Kuliah Ramadan” di Masjid Al-Munawar, Kantor Kementerian Agama RI, Jalan Lapangan. Banteng Barat, Jakarta Pusat.

Turut menyaksikan, puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama. Kuliah Ramadan ini dilaksanakan setiap hari selepas sholat dzuhur berjemaah sepanjang bulan Ramadan 1446H.

“Allah maha pengasih dan maha penyayang, dikasihnya kita hadiah bulan Ramadan karena di bulan Ramadan ini kita bisa memulai kebiasaan baik tanpa halangan yang berat,” ujar Romo Syafi’I, panggilan akrabnya, Selasa (4/3/2025).

Romo mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, bahwa apabila datang bulan Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.

Lebih lanjut, Romo menyampaikan bahwa, sebanyak jumlah sel darah manusia, sebanyak itu pula setan yang ada di dalam tubuhnya. Maka, Romo mengajak jamaah untuk banyak berbuat kebaikan di bulan Ramadan ini.

“Karena setan dibelenggu di bulan Ramadan, kita lebih mudah memilih jalan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda: Jika kalian menahan lapar dan haus, maka setan tidak memiliki kekuatan atas kalian,” jelas Romo Syafi’i.

Kemudian Romo menambahkan bahwa, Ramadan dibagi menjadi tiga fase. Dalam sepuluh hari pertama akan mendapatkan Rahmat Allah, diharapkan para jamaah dapat melakukan identifikasi diri karena sebagai manusia masih banyak menyimpang dari aturan Allah.

Untuk sepuluh hari kedua, akan mendapatkan Maghfirah (ampunan Allah) diharapkan setelah menyadari kekurangan, para jamaah dapat mulai memperbaiki diri dan memohon ampunan kepada Allah dan 10 hari terakhir akan mendapatkan pembebasan dari neraka, saat kita sudah memperbaiki diri, diharapkan para Jamaah dapat menjaga diri agar tidak kembali pada kebiasaan buruk sebelum Ramadan.

“Jangan berpikir bahwa rahmat, ampunan, dan pembebasan dari neraka ini datang secara otomatis. Kita harus berjuang untuk mendapatkannya. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan ini. Semoga Ramadan ini benar-benar mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik,” pesan Romo. 

Recent Posts

Kemenhaj RI Inisiasi Kolaborasi dengan KPK, Perkuat Integritas Penyelenggaraan Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj RI) melakukan audiensi dengan Komisi…

1 jam yang lalu

Puan Dianggap Tunjukkan Kerendahan Hati Saat Ingatkan DPR

MONITOR, Jakarta - Pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rapat paripurna khusus yang mengingatkan…

2 jam yang lalu

Kiai NU Tak Terima Kasus Kuota Haji Diframing Keterlaluan

MONITOR, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Cilandak, Jakarta Selatan, KH Muhyidin Ishak menanggapi…

3 jam yang lalu

Expo Kemandirian Pesantren Meriahkan MQK Internasional di Wajo

MONITOR, Sulsel - Gelaran Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional ke-1 Tahun 2025 di Kabupaten Wajo,…

5 jam yang lalu

Menteri Maman: Transaksi Digital ‘Same Day Payment’ Perlancar Perputaran Modal UMKM

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengapresiasi hadirnya layanan…

5 jam yang lalu

Tokoh NU Kritik KPK, Sebut Ada Framing Keterlaluan dalam Kasus Kuota Haji

MONITOR, Jakarta - Menyikapi kasus kuota haji yang tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tokoh…

5 jam yang lalu