NASIONAL

Dukung Target Pemerintah Turunkan Emisi GRK, Kemenperin Apresiasi Toyota Indonesia

MONITOR, Jakarta – Sektor industri otomotif tidak hanya berperan dalam mendukung mobilitas dan logistik, tetapi juga berkontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja, pengembangan teknologi, serta pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring target Net Zero Emission Nasional pada tahun 2060 dan Net Zero Emission sektor Industri pada tahun 2050, industri otomotif memegang peranan penting untuk mencapai target tersebut.

“Kementerian Perindustrian telah menyusun berbagai kebijakan yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan bermotor yang rendah emisi dan hemat bahan bakar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil,” ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Pertahanan Kementerian Perindustrian Mahardi Tunggul Wicaksono dalam acara Launching Hydrogen Refueling Station (HRS) Toyota di Toyota xEV Center, Karawang, Selasa (11/2).

Transisi industri kendaraan bermotor ke arah yang lebih ramah lingkungan bukanlah hal yang mudah. Karenanya, ia mengapresiasi kepada Toyota Indonesia atas komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah, dengan melakukan peluncuran fasilitas HRS yang merupakan langkah penting dalam membangun ekosistem hijau di industri otomotif.

Kementerian Perindustrian berharap inisiatif ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional. “Dengan kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan, industri otomotif Indonesia tidak hanya dapat mendukung target-target pemerintah, tetapi juga menjadi salah satu pemain utama dalam rantai pasok industri otomotif global di masa depan,” katanya.

Upaya yang dilakukan Toyota juga sejalan dengan Kebijakan Industri Hijau yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian. “Sektor otomotif merupakan salah satu sektor prioritas dalam pencapaian dekarbonisasi industri. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan Toyota sangat membantu percepatan pencapaian dekarbonisasi industri,” ujar Kepala Pusat Industri Hijau (PIH) Kementerian Perindustrian, Apit Pria Nugraha.

Apit juga menyampaikan, peluncuran Hydrogen Refueling Station (HRS) menjadi bukti bahwa hidrogen adalah salah satu opsi teknologi rendah karbon yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor industri, termasuk otomotif. Hal ini tentunya akan semakin mempercepat target bauran energi Indonesia.

Dalam peluncuran fasilitas HRS bertema “Refueling the Future”, beberapa teknologi Hidrogen ditampilkan, termasuk griller hidrogen, cartridge, forklift sel dengan bahan bakar hidrogen, dan Toyota Mirai sebagai kendaraan Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) ikonik dari Toyota. HRS Toyota Indonesia memiliki dua tipe sistem tekanan yaitu 350 bar untuk pengisian forklift dan 700 bar untuk pengisian kendaraan Toyota Mirai dan truk FC.

“Pengembangan infrastruktur HRS mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan di berbagai sektor termasuk industri, energi, dan mobilitas yang berbasis hidrogen. Ini adalah langkah nyata bagi industri otomotif nasional menuju pencapaian target NZE 2060,” ujar Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto.

Melalui teknologi multipathway, Toyota Indonesia akan mengimplementasikan semua jenis teknologi kendaraan dengan prinsip “no one left behind.” Artinya, semua jenis teknologi berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Sehingga jika dimanfaatkan dengan optimal, akan berdampak positif terhadap industri otomotif hingga rantai pasoknya, yang menaungi lebih dari 300.000 tenaga kerja.

Menurut Nandi, penggunaan hidrogen sebagai energi alternatif di berbagai sektor mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, karena hidrogen merupakan energi bersih dan energi berkelanjutan dengan kapasitas yang besar. Selain itu, hidrogen bisa disimpan dan didistribusikan, sehingga sangat berguna untuk berbagai sektor.

Hidrogen memainkan sejumlah peran strategis dalam transisi energi, di antaranya memungkinkan integrasi energi terbarukan beserta pembangkit listrik skala besar, mendistribusikan energi ke seluruh sektor atau wilayah, bertindak sebagai penyangga yang meningkatkan ketahanan sistem. Lebih lanjut, hidrogen dapat membantu dekarbonisasi pada transportasi, energi industri, pemanas dan listrik gedung, serta menjadi bahan baku terbarukan.

Recent Posts

Wamen UMKM Perkuat Keterlibatan UMKM dalam Produksi Becak Listrik

MONITOR, Klaten - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza berupaya memperkuat…

17 menit yang lalu

Timnas Fokus Hadapi Iran di Laga Perdana Piala Asia U-20

MONITOR, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 terus mematangkan persiapan jelang laga perdana Piala Asia U-20…

1 jam yang lalu

Tingkatkan Citra dan Kepercayaan Publik Melalui Inovasi Komunikasi Digital, Jasa Marga Raih Penghargaan Top Digital PR Award 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menunjukkan keunggulannya dalam transformasi komunikasi digital…

5 jam yang lalu

Dukung Asta Cita, Kementerian PU Selesaikan 46 Pasar pada 2018-2024

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus melakukan pembangunan, rehabilitasi, dan renovasi pasar di…

5 jam yang lalu

Kedua Orang Tua Disabilitas Rungu, Habibi Ingin Mengubah Dunia Dengan Karya

MONITOR, Jakarta - Meskipun memiliki kedua orang tua disabilitas rungu, Muhammad Habibi punya keinginan besar…

5 jam yang lalu

Tiket Kereta Api Lebaran 2025 Sudah Bisa Dipesan, Berikut Jadwal Pemesanan dan Keberangkatan

MONITOR, Jakarta - KAI secara resmi telah membuka penjualan tiket untuk periode Angkutan Lebaran 2025…

7 jam yang lalu