PERTANIAN

Wamenag Apresiasi Program Pertanian Pesantren

MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i mengapresiasi program pertanian pesantren yang diinisiasi anak muda Serikat Tani Islam Indonesia (STII). Menurutnya, terobosan itu mendukung program hilirisasi dan industrialisasi.

“Misal, Pupuk mikroba dan beras dipaten-kan. Hilirisasi dan insdustrialisasi dalam negeri harus kita maksimalkan. Saya minta ini dipatenkan,” kata Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Wamenag Romo HR Muhammad Syafi’i menyampaikan bahwa tugas pemerintah siapkan lahan, agar masyarakat yang mengelola pertaniannya. Permasalahan pertanian selama ini, pupuk mahal, bibit langka, begitu panen impor.

“Terobosan STII, seperti penen padi selama ini 1 kali setahun, dengan metode intensifikasi bisa dibuat panen 3 kali setahun. Dengan begitu, petani akan semakin sejahtera. Target besar Pak Prabowo, 2025, kita sudah tidak lagi impor jagung,” tandas Wemenag Romo HR Muhammad Syafi’i.

Waketum STII, Hilman Ismail Metareum mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafi’i.

“Sejalan dengan Muktamar STII ke-VI yang mengangkat tema mendorong industri pertanian 5.0 untuk ketahanan pangan 2025. Ini seiring dengan program Presiden RI Prabowo Subianto dalam menunjang ketahanan pangan di Indonesia,” kata Hilman Ismail Metareum.

Hilman Ismail Metareum juga menyampaikan bahwa STII sudah banyak melaksanakan kegiatan dan program yang menyentuh pertanian di lingkungan Pesantren. Selain itu, ada juga konsolidasi Capacity Building bagi generasi muda. Karena, banyak anak muda tidak lagi turun ke sawah.

“Saat ini kita di STII fokus dan membulatkan tekad dalam program pertanian Pesantren. Ada program deplot di Cianyar, Banten. Ini pertanian yang dapat menghasilkan Gabah sebanyak 16 Ton perhektar, masa tanam 75-100 hari, dan beras premium,” kata Hilman Ismail Metareum.

Selain itu, lanjut Hilman Ismail Metareum,ada juga pertanian kedelai. Tanaman ini tingginya bisa mencapai 6 Meter. STII terus mendukung Program Presiden Prabowo Subianto dalam menunjang pertanian seperti Padi, Kedelai, Jagung (bahan pakan ternak).

“Kita juga ada pengolahan Mikrobagoogle, pabriknya ada di Serang. Dan terkait ketahanan pangan yang fokusnya di beras. Kita menggunakan konsep Intensifikasi (teknologi), dan ekstensifikasi (memaksimalkan lahan),” tegas Hilman Ismail Metareum.

Turut hadir dalam audiensi STII ini, Didi M. Rosidi ( Sekjen), Ega Sarkis (Wasekjen), M. Ichsan Kamil (Wasekjen), Jaka Setiawan (Wasekjen), Husein Tasrik (Kabid Organisasi), Hendri (Kabid Kemitraan), dan Amril (Kabid Pemberdayaan Petani dan masyarakat desa).

Recent Posts

Indonesia dan Arab Saudi Tingkatkan Kerja Sama di Industri Petrokimia dan Hilirisasi Mineral

MONITOR, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di…

6 menit yang lalu

Nelayan Keluhkan Sulit Cari Ikan Akibat Pagar Laut, DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…

5 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gelar FKP Guna Sempurnakan Mekanisme Pelayanan Publik

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…

7 jam yang lalu

Kasus Kekerasan Seksual di RSHS, DPR: Harus Dilakukan Evaluasi Menyeluruh

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengecam keras kasus kekerasan…

8 jam yang lalu

Marak Kasus Pelecehan, Puan Serukan Jangan Lelah Perangi Kekerasan Seksual!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua elemen bangsa dan seluruh masyarakat…

9 jam yang lalu

Bali Diingatkan Tak Perlu Latah Tiru Israel Atasi Krisis Pangan

MONITOR, Bali - Direktur Center for Inter-Religious Studies and Traditions (CFIRST) Arif Mirdjaja ikut berkomentar…

11 jam yang lalu