MONITOR, Jakarta – Panitia Zayed Award for Human Fraternity hari ini, Jumat (31/1/2025), mengumumkan penerima penghargaan untuk edisi 2025. Ada tiga penerima, yaitu: 1) Perdana Menteri Barbados yang juga pejuang perubahan iklim Mia Amor Mottley; 2) organisasi kemanusiaan World Central Kitchen yang didirikan oleh Chef José Andrés; dan 3) inovator kesehatan berusia 15 tahun Heman Bekele – penerima penghargaan pemuda pertama.
Penghargaan yang ditujukan untuk individu dan organisasi ini, dinilai oleh juri independen atas kontribusi penting mereka terhadap isu-isu sosial yang mendesak serta dalam memelihara perdamaian dan solidaritas di seluruh komunitas yang beragam – baik secara global maupun di tingkat akar rumput.
Ketiganya akan menerima penghargaan dalam upacara pemberian award di Founder’s Memorial di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 4 Februari 2025, pukul 19.00 waktu Uni Emirat Arab. Seremonial pemberian penghargaan edisi ke-6 ini akan disiarkan melalui chanel youtube: Zayed Award for Human Fraternity.
Penghargaan ini diberi nama Zayed Award for Human Fraternity untuk menghormati mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab. Penghargaan ini sekaligus merupakan bukti warisan kemanusiaan Sheikh Zayed dan komitmennya yang teguh untuk melayani masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Merupakan kehormatan bagi Dewan Juri untuk menyoroti tiga penerima penghargaan luar biasa yang menangani beberapa tantangan paling mendesak saat ini—ketahanan iklim, bantuan kemanusiaan, dan inovasi yang digerakkan oleh kaum muda. Penerima tahun ini menunjukkan bahwa pekerjaan transformatif dapat dilakukan pada usia berapa pun, di tempat mana pun di dunia, dan di bidang apa pun,” terang Sekretaris Jenderal Zayed Award for Human Fraternity Konselor Mohamed Abdelsalam di Abu Dhabi, Jumat (31/1/2025).
“Dengan menghormati Perdana Menteri Mottley, World Central Kitchen, dan Heman Bekele, kami berupaya menginspirasi orang lain untuk membayangkan dan bertindak demi masa depan yang lebih baik bagi dunia,” sambungnya.
Sementara itu, Dr. Ngozi Okonjo-Iweala, anggota Dewan Juri 2025 yang juga Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia mengatakan bahwa para penerima penghargaan telah bekerja keras untuk membuat perbedaan dalam kehidupan sehari-hari orang-orang di seluruh dunia, yang akan bermanfaat bagi umat manusia di masa mendatang.
“Dedikasi mereka untuk mengangkat masyarakat mencerminkan semangat Penghargaan Zayed untuk Persaudaraan Manusia dan berfungsi sebagai pengingat bahwa, melalui rasa persatuan di antara umat manusia dan komitmen satu sama lain, kita dapat mendorong perubahan yang mendalam dan langgeng,” sebutnya.
Capaian Penerima Zayed Award
Mia Amor Mottley dipilih oleh Dewan Juri atas kepemimpinannya dalam aksi dan kebijakan iklim. Perdana Menteri Mottley meluncurkan Bridgetown Initiative pada 2022, sebuah seruan untuk tindakan tegas guna mereformasi sistem keuangan global agar mempertimbangkan ketimpangan iklim. Ia telah berkomitmen untuk mencapai 100% energi terbarukan bagi Barbados pada 2030, berinvestasi dalam tenaga surya, angin, dan sumber energi bersih lainnya untuk mengurangi ketergantungan pulau tersebut pada bahan bakar fosil. Mia Amor Mottley juga telah memelopori pertukaran utang untuk iklim, yang memungkinkan negara-negara untuk mengalokasikan kembali utang nasional menuju proyek ketahanan iklim.
Organisasi bantuan pangan global World Central Kitchen (WCK) – didirikan oleh Chef José Andrés pada 2010 – menyediakan bantuan pangan bagi masyarakat yang menderita krisis kemanusiaan dan bencana alam. Sejak didirikan, WCK telah mengirimkan lebih dari 300 juta makanan ke masyarakat di lebih dari 30 negara, termasuk lebih dari 70 juta makanan untuk warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Bermitra dengan koki, relawan, dan pemasok lokal, WCK mendukung ekonomi lokal sambil menyediakan makanan segar dan bergizi. Melalui kolaborasi – termasuk dengan Uni Emirat Arab – dan pendekatan inovatif ‘pertama di lapangan’ yang memungkinkan respons cepat terhadap krisis dalam situasi yang menantang, WCK telah menunjukkan kemampuan inovatifnya dalam menyediakan makanan bagi orang-orang yang sangat membutuhkannya.
Inovator kesehatan Ethiopia Amerika berusia lima belas tahun Heman Bekele mendapat penghargaan atas ambisinya untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang paling rentan dan visinya tentang perawatan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau. Pada usia 14 tahun, ia mengembangkan sabun yang hemat biaya untuk mencegah dan mengobati kanker kulit stadium awal—sebuah ide yang membuatnya mendapatkan gelar ‘Anak Tahun Ini’ versi TIME tahun 2024 dan pengakuan dalam berbagai kompetisi sains. Heman kini berkolaborasi dengan para peneliti di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg untuk mengembangkan sabun penyelamat nyawa dan berupaya memperluas akses global ke solusi perawatan kesehatan bagi mereka yang sangat membutuhkannya.
Tentang Zayed Award
Zayed Award for Human Fraternity adalah penghargaan internasional independen tahunan yang mengakui orang dan entitas dari semua latar belakang, di mana pun di dunia, yang bekerja tanpa pamrih dan tanpa lelah melintasi batas untuk memajukan nilai-nilai abadi solidaritas, integritas, keadilan, dan optimisme serta menciptakan terobosan menuju hidup berdampingan secara damai.
Penghargaan ini diluncurkan pada 2019 setelah pertemuan bersejarah di Abu Dhabi antara Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb. Saat itu, keduany menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia.
Penghargaan ini dinamai untuk menghormati mendiang Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri Uni Emirat Arab, yang terkenal karena kemanusiaannya dan dedikasinya untuk membantu orang, apa pun latar belakang atau tempatnya di dunia.