MONITOR, Jakarta – Aliansi Ketahanan Kesehatan Bangsa mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto, mengangkat beberapa isu yang dinilai belum terselesaikan dengan baik. Dalam surat tersebut, Pemerintah Indonesia diharapkan mampu mengatasi beberapa masalah kesehatan, terutama mengenai kualitas hidup dan angka harapan hidup di Indonesia. Selain itu, program-program Kementerian Kesehatan juga diharapkan dapat membuat kebijakan untuk mendukung sektor kesehatan masyarakat luas.
Beberapa masalah kesehatan yang dinilai belum terselesaikan dengan baik, diantaranya: HIV/AIDS, Malaria, DBD, tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta rendahnya angka harapan hidup.
Masalah ini terbilang cukup kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sulitnya akses ke layanan kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab karena dapat menghambat masyarakat dalam mendapatkan perawatan yang diperlukan dan berdampak pada kualitas hidup mereka.
Pemerintah Indonesia melalui program BPJS Kesehatan telah berupaya secara signifikan mengatasi masalah tersebut dan memberikan manfaat yang luas, khususnya bagi masyarakat dengan berpenghasilan rendah. Program ini tidak hanya menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih terjangkau, tetapi juga memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati fasilitas kesehatan yang memadai. BPJS Kesehatan menjadi fondasi penting dalam memastikan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Meskipun BPJS Kesehatan telah memberikan perlindungan dasar yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, ada beberapa kebutuhan kesehatan yang mungkin belum sepenuhnya terlindungi. Dalam situasi tertentu, asuransi kesehatan swasta dapat menjadi pelengkap yang membantu mengurangi risiko beban finansial masyarakat.
Namun demikian, penetrasi asuransi di Indonesia masih menjadi tantangan utama bagi industri ini. Di tahun 2024, penetrasi asuransi di Indonesia berada di angka 2,80%, mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar 2,59% di tahun 2023. Meski demikian, penetrasi Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga. Sebagai perbandingan, tingkat penetrasi asuransi di Malaysia tahun 2023 sudah mencapai 4,8% dan di Singapura 11,4%.
Rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya literasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki asuransi. Banyak orang yang belum memahami manfaat asuransi sebagai alat perlindungan finansial terhadap risiko yang tidak terduga.
Di sisi lain, proses pembelian asuransi juga masih dinilai rumit dan membingungkan bagi sebagian besar orang. Nasabah harus meneliti, mengerti proses dan memahami aturan yang berbeda. Bahkan, seringkali nasabah harus membuang waktu dan tenaga untuk menemukan produk asuransi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mempermudah nasabah menemukan polis yang paling cocok dan terjangkau, tanpa buang waktu dan tenaga.
Menjawab kebutuhan akan hal tersebut, Lifepal hadir dengan misi menyederhanakan proses pembelian asuransi. Dengan layanan yang sepenuhnya daring, Lifepal memungkinkan masyarakat untuk membandingkan, memilih, dan membeli produk asuransi secara mudah tanpa hambatan administrasi yang rumit. Bahkan, calon nasabah dapat membandingkan banyak produk asuransi yang tersedia dalam waktu yang singkat.
“Kami ingin menjadikan asuransi sebagai solusi yang dapat diakses semua orang, kapan saja dan di mana saja. Dengan teknologi dan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan, kami yakin Lifepal mampu mendukung masyarakat Indonesia untuk mendapatkan perlindungan asuransi yang lebih baik dan menyeluruh ,” tutur Benny.
Lifepal telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan asuransi terkemuka dan menawarkan berbagai produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan fitur seperti layanan konsultasi gratis, Lifepal memberikan panduan menyeluruh bagi calon nasabah yang baru pertama kali mempertimbangkan untuk membeli asuransi. Sementara bagi yang sudah pernah membeli produk asuransi, Lifepal membantu menghemat waktu dan tenaga nasabah dalam menemukan produk asuransi terbaik, sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Selain menyediakan akses mudah terhadap asuransi, Lifepal juga aktif mendukung program literasi keuangan. Sejak berdiri pada 2018, Lifepal telah mempublikasikan lebih dari 485 artikel edukatif di situsnya, mencakup berbagai topik seperti pentingnya asuransi, tips menjaga kesehatan, tips perencanaan keuangan, dan topik lainnya.
“Kami percaya bahwa literasi adalah fondasi untuk membangun masyarakat yang sadar akan pentingnya perlindungan risiko. Melalui edukasi, kami berharap masyarakat dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana dan terencana,” ujar Benny.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong efektivitas pembersihan sampah di laut…
MONITOR, Jakarta - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag ikut mengawal proses penyediaan layanan jemaah haji di…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mencanangkan target ambisius untuk…
MONITOR, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menghadiri Rapat…
MONITOR, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan peningkatkan sebanyak 2 juta akun…
MONITOR, Jakarta - Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama (Pusbangkom MKMB) Kementerian Agama…