MONITOR, Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Kementerian UMKM), tengah merampungkan kerangka penilaian skor kredit yang dirancang untuk perbankan guna penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan jadwal pelaksanaan dimulai pada tahun 2025, inisiatif ini menandai langkah signifikan menuju pemerataan akses keuangan bagi usaha kecil.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK), sebagai Biro Kredit Swasta terkemuka di Indonesia, telah dipercaya sebagai mitra utama untuk mendukung program ini. “Kemitraan ini merupakan wujud komitmen kami dalam melakukan kerjasama dengan pemerintah guna membangun ekosistem kredit yang maju, khususnya di kalangan kelompok usaha kecil. Kami sangat yakin bahwa akses kredit yang adil dan merata merupakan hak dasar masyarakat,” kata Presiden Direktur CLIK Leonardo Lapalorcia.
Menurut Leonardo, inisiatif strategis ini akan mengenalkan sistem penilaian kredit inovatif sebagai terobosan yang mampu mendefinisikan ulang soal bagaimana pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dievaluasi agar prosesnya lebih cepat, adil, dan inklusif.
“CLIK mendedikasikan diri untuk memanfaatkan teknologi analitik yang canggih guna membantu mitra kami, khususnya Bank, untuk beralih dari proses penilaian yang manual dan panjang ke penilaian yang lebih cepat, ramping, dan berbasis data. Pergeseran ini memungkinkan kebijakan pinjaman yang mengandalkan agunan menjadi pinjaman tanpa agunan, di mana skor kredit dapat berfungsi sebagai jaminan reputasi calon debitur,” tambahnya.
Melalui keahlian perusahaan dalam menyajikan model skor kredit bagi bisnis-bisnis tertentu, CLIK menyediakan Solusi Penilaian Risiko Kredit yang memanfaatkan teknologi proprietary dalam pengambilan keputusan bernama StrategyOne. CLIK juga mengembangkan sistem model pemeringkatan yang menggabungkan data biro kredit yang luas dan informasi perilaku kredit UMKM untuk memastikan penilaian risiko yang akurat dan prediktif.
Berdasarkan tahap awal pembuktian konsep, model pemeringkatan CLIK menunjukkan kenaikan sebanyak 5% pada tingkat persetujuan pinjaman dengan mempertahankan konsistensi pada tingkat risiko. Hasil awal ini menunjukkan potensi besar bahwa solusi CLIK bisa membawa perubahan bagi lembaga keuangan dan peminjam UMKM.
Guna memastikan kesuksesan untuk implementasinya, CLIK akan bekerja sama langsung dengan Bank yang ditunjuk oleh Kementerian UMKM untuk memberikan pelatihan tentang penggunaan perangkat baru dan menawarkan layanan konsultasi guna membantu lembaga keuangan mengoptimalkan proses evaluasi kredit mereka. Upaya kolaboratif ini diselaraskan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM dengan suku bunga yang lebih rendah.
“Kami bermaksud untuk membantu lembaga keuangan memenuhi, bahkan melampaui ekspektasi UMKM, dengan menyediakan perangkat dan inisghts yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan dalam membuat keputusan kredit yang tepat secara cepat. Kemitraan ini merupakan langkah penting menuju pengembangan inklusi keuangan dan membuka potensi besar pada sektor UMKM Indonesia,” kata Presiden Komisaris CLIK Rizana Noor.
Melalui inisiatif ini, CLIK dan Kementerian UMKM menegaskan kembali komitmen mereka untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan bagi UMKM Indonesia.
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafii menaruh harapan besar kepada…
MONITOR, Jakarta - Dunia farmasi Indonesia patut berbangga memiliki apoteker yang diakui oleh Kementerian Kesehatan…
MONITOR, Jakarta - Rektor Institut Agama Islam (INSIP) Pemalang Jawa Tengah, Dr. Amiroh.M.Ag melakukan kunjungan…
MONITOR, Jakarta - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyambut positif pelaksanaan program makan bergizi gratis…
MONITOR, Jakarta - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama Wakil…
MONITOR, Depok - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan…