MONITOR, Pasuruan – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan komitmennya untuk mengatasi ketergantungan impor susu dan mendorong tercapainya swasembada susu nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam acara peresmian kandang sapi perah KUD Nawasena Satya Perkasa serta dialog dengan peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Rabu, 19 Desember 2024.
Zulkifli Hasan mengatakan bahwa program swasembada susu yang dicanangkan oleh pemerintah sangat penting untuk mencapai kemandirian pangan di Indonesia. “Saya pastikan, tahun depan tidak ada lagi impor beras, gula, garam, dan jagung. Namun susu untuk sementara kita berikan kuota. Kita sudah membuat kesepakatan dan komitmen bahwa industri pengolahan susu wajib menyerap susu peternak lokal, baru kalau sudah habis kita kasih kuota”, tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu pendorong utama permintaan susu domestik adalah program makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil. “Jika produksi susu dalam negeri meningkat, kita tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak lokal,” tambah Zulkifli.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, turut menyoroti pentingnya program ini dalam mendukung kesehatan masyarakat. Dadan menjelaskan bahwa susu merupakan sumber gizi penting bagi anak-anak sekolah, santri, dan ibu hamil, yang tercakup dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Mari kita sambut program makan bergizi dengan ceria, karena itu yang membuat kita lebih kuat lebih sehat lebih cerdas dan itu hal yang membuat kita mencapai Indonesia emas 2045.”
“Konsumsi susu yang cukup dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak serta memperkuat daya tahan tubuh ibu hamil. Keberhasilan program MBG sangat bergantung pada ketersediaan susu segar yang berkualitas,” ujar Dadan.
Dadan menambahkan bahwa susu akan ada dalam menu MBG apabila di daerah tersebut tersedia susu segar yang diproses baik dalam bentuk pasteurisasi maupun UHT.
Sementara itu ditemui usai menghadiri acara, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengapresiasi upaya KUD Nawasena Satya Perkasa yang telah membangun kandang sapi perah kapasitas 500 ekor, yang saat ini baru terisi 250 ekor. Rencananya akan ada penambahan 180 ekor yang akan datang dari Australia melalui udara pada akhir Januari 2025.
“Penambahan populasi sapi perah ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor susu, yang saat ini mencapai 80% dari total kebutuhan nasional,” ujar Agung usai acara.
Sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada susu, Agung menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian mendorong investasi dalam pengembangan peternakan sapi perah, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia menyebutkan bahwa sudah ada 143 calon investor yang berkomitmen untuk mendatangkan 1,2 juta ekor sapi perah pada periode 2025-2029, dengan 185 ribu ekor di antaranya dijadwalkan untuk 2025.
“Program ini tidak hanya untuk meningkatkan produksi susu, tetapi juga untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo. Kami berharap program ini dapat membantu memperkuat ketahanan pangan, terutama dalam menyediakan susu segar yang berkualitas bagi masyarakat,” ujar Agung.
Agung menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah, BUMN, swasta, koperasi, dan peternak sangat penting untuk mewujudkan swasembada susu di Indonesia.
“Kami yakin dengan adanya investasi dalam pengembangan sapi perah, serta jaminan penyerapan susu segar melalui Program MBG, ekosistem industri susu akan berkembang dengan baik dan berkelanjutan,” tutup Agung.