PARLEMEN

Ketimbang Bibit dan Pupuk, Prof Rokhmin: Pemerintah Lebih Baik Subsidi Hasil Panen

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, menilai pemerintah punya peran vital untuk menyeimbangkan produksi pangan dan konsumsi masyarakat. Untuk itu, Prof Rokhmin Dahuri mendorong pemerintah memberikan subsidi hasil panen ketimbang subsidi bibit dan pupuk.

“Pemerintah harus menjaga stabilitas harga terutama harga bahan pangan untuk memastikan perekonomian Indonesia tetap stabil,” ujar Prof Rokhmin Dahuri dikutip TV Parlemen, Rabu (20/11).

Sebagai negara yang perekonomiannya ditopang oleh konsumsi domestik, menurutnya, kenaikan harga bahan pangan menjadi momok yang dapat menurunkan daya beli masyarakat. “Yang lebih penting bagi pemerintah kalau harga kenaikan bisa dinikmati nelayan dan petani, namun konsumen kebanyakan tidak mampu disitulah peran subsidi,” tuturnya. 

“Kalau kenaikan bahan pangan sebetulnya dilematis, karena konsumen menjerit. Tetapi sebenarnya produsen kalau margin keuntungan benar benar bisa dinikmati produsen pangan seperti petani dan nelayan sebenarnya fine,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University itu.

Beliau menekankan, disisi lain produsen pangan juga  berhak atas harga yang layak. Petani dan nelayan sebagai produsen pangan justru menjadi pihak yang paling dirugikan dalam rantai distribusi bahan pangan, terlebih dengan adanya sistem tengkulak dan cuaca yang tidak menentu. “Peran subsidi seharusnya bukan pada input pada benih tetapi pada output hasil panen baru Indonesia akan beres, sepanjang subsidi pada input akan terjadi kongkalikong terus,” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 itu.
 
Subsidi hasil panen merupakan salah satu strategi penting untuk mencapai keseimbangan antara produksi pangan dan konsumsi masyarakat. Kebijakan ini tidak hanya membantu petani dan produsen pangan, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap pangan berkualitas.

Menurutnya, kebijakan subsidi hasil panen harus diimplementasikan dengan baik dan transparan untuk memastikan bahwa manfaatnya mencapai petani dan masyarakat secara keseluruhan. “Saya menyarankan agar kebijakan ini disesuaikan dengan kondisi lokal dan dinamika pasar pangan untuk mencapai hasil yang optimal,” kata Ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara) itu.

Recent Posts

Jasamarga Metropolitan Tollroad Gelar Apel Kick Off Satgas Siaga Hidrometeorologi

MONITOR, Jakarta - Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Regional Division melaksanakan Apel Kick Off Tim Satuan…

19 detik yang lalu

DPR Kritisi Kenaikan PPN 12 Persen; Pikirkan Nasib UMKM yang Terdampak!

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengkritisi kebijakan Pemerintah yang…

1 jam yang lalu

Jasa Marga Paparkan Upaya Atasi Kepadatan Lalu Lintas di Forum Pemred SMSI

MONITOR, Jakarta - Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Widiyatmiko Nursejati, menjadi pembicara…

2 jam yang lalu

Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah di Karawang

MONITOR, Karawang - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) lewat salah satu afiliasinya ,…

2 jam yang lalu

Puan Dorong Pendampingan Psikologi Bagi Pengungsi Lewotobi; Hak Anak Harus Dilindungi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemerintah untuk memberi perhatian lebih dalam…

4 jam yang lalu

Pemerintah Pulangkan Mary Jane ke Filipina, DPR: Langkah Penghargaan Prabowo Terhadap HAM

MONITOR, Jakarta - Komisi XIII DPR RI mendukung keputusan Pemerintah yang memutuskan memulangkan terpidana mati…

4 jam yang lalu