POLITIK

MITI Sarankan Prabowo Lakukan Revitalisasi Iptek Nasional

MONITOR, Jakarta – Menyikapi dinamika pembentukan kementerian bidang sains dan inovasi serta kelembagaan Iptek yang diwarnai tarik-menarik politik, Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Mulyanto minta Presiden Prabowo sebaiknya menghindari politisasi lembaga litbang di Indonesia.

“Sebagai lembaga ilmiah biarlah logika pembentukan dan pelaksanaan lembaga riset dan inovasi berdiri di atas dasar-dasar ilmiah, rasional dan obyektif dengan indikator outcome yang terukur. Jangan dibebani dengan tugas atau misi ideologis khusus,” kata Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Mulyanto menyebut selama lima tahun ini kelembagaan Iptek porak-poranda serta para penelitinya menjerit. Karena itu Mulyanto minta saat ini Pemerintah harus melakukan revitalisasi pembangunan Iptek nasional.

“Presiden Prabowo sendiri dalam berbagai kesempatan menyampaikan harapan itu. Terbukti dengan arahan untuk menggunakan mobil Maung Garuda produksi Pindad untuk kendaraan dinas pejabat Kementerian.

Ke depan kelembagaan dan riset Iptek harus secara konkret diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat mendukung nilai tambah dan daya saing industri, termasuk soal national security,” terang Mulyanto.

Ia menegaskan kini saatnya secara terstruktur, sistematis dan massif teknologi dan inovasi anak bangsa difokuskan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan prioritas pembangunan nasional terutama terkait hilirisasi SDA dan hilirisasi industri.

Tanpa adanya sektor-sektor pertumbuhan baru ekonomi, apalagi membiarkan deindustrialisasi dini berlanjut, maka tidak mungkin bahkan mustahil ekonomi kita dapat tumbuh lebih dari lima persen.

“Hati kita hancur dan nestapa saat melihat peternak kita dengan putus asa membuang susu segar hasil kerja keras mereka ke sawah, selokan, bahkan menggunakannya untuk mandi, karena tidak terserap industri.

Presiden harus turun tangan langsung memimpin dan mengawal agenda ini. Kerusakan dalam kelembagaan Iptek ini sudah cukup berdarah-darah,” tegasnya.

Recent Posts

DPR: Gaji Dosen di Bawah UMR Masalah Struktural yang Serius

MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI menghormati proses konstitusional yang sedang berjalan di Mahkamah…

1 jam yang lalu

Bencana 2025, Danantara Harus Pimpin Investasi Hijau dan Transisi Energi

MONITOR, Jakarta - Sepanjang tahun ini Indonesia didera rentetan bencana ekologis yang kian ekstrem, dari…

4 jam yang lalu

Fahri Hamzah Dorong Penguatan Trias Politica demi Demokrasi Sehat

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Partai…

5 jam yang lalu

Aksi Nyata Kemenag Bireuen, 7 Ton Beras Sasar Korban Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7…

7 jam yang lalu

Insentif Guru Honorer Naik, DPR: Tenaga Administratif Tidak Boleh Ditinggalkan

MONITOR, Jakarta - Guru honorer patut menyambut gembira rencana kenaikan insentif sebesar Rp100 ribu per…

9 jam yang lalu

ASN Kemenag Gotong Royong Pulihkan Masjid Pante Baro Pasca Banjir

MONITOR, Jakarta - Tim gabungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kemenag Kabupaten Bireuen…

11 jam yang lalu