MONITOR, Bandung – Dalam rangka mempererat hubungan dan mendengar aspirasi dari pelanggan PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Wilayah Jawa Barat menggelar kegiatan Temu Pelanggan Bersama pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Dengan mempertimbangkan cakupan wilayah yang cukup luas dan saling terkoneksi, kegiatan temu pelanggan ini berkolaborasi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad dan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek yang diselenggarakan secara luring di Rest Area KM 88 A Ruas Jalan Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang).
Acara yang dikemas dalam kegiatan Gathering dan Focus Group Discussion (FGD) ini, mengusung tema “Etika Tertib Berlalu Lintas di Jalan Tol”. Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari stakeholder terkait yaitu Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Badan Pengatur Jalan Tol dan juga berbagai komunitas truk, bus, kendaraan golongan I dan para pengusaha yang sering melintas di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Cipularang dan Palimanan-Kanci.
Hadir dalam acara ini Direktur Bisnis PT Jasa Marga (Persero) Tbk Reza Febriano, Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitri Wiyanti, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Pol Slamet Santoso, Ketua Tim Kelompok Substansi Angkutan Tidak Dalam Trayek Nova Harysanto, Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi, Direktur Operasional PT JTT Pratomo Bimawan Putra, Direktur Utama PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek Hendri Taufik, Senior General Manager Regional Jasamarga Metropolitan Tollroad Widyatmiko Nursejati, serta para jajaran pejabat lainnya.
Reza Febriano selaku Direktur Bisnis PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam sambutannya menyampaikan esensi kegiatan ini, “Acara ini merupakan wadah edukasi dan sharing antara pengelola jalan tol dengan para pengguna jalan serta unsur penegak hukum untuk menegaskan pentingnya kedisiplinan dan etika tertib berlalu lintas di jalan tol,” ujarnya.
“Sesuai dengan tema yang diangkat, kami ingin menyampaikan bahwa fungsi jalan tol sebagai sarana strategis yang dapat mempercepat distribusi barang dan jasa. Tentu saja dalam pengoperasiannya, jalan tol memerlukan kriteria-kriteria agar dapat menciptakan ketertiban, keamanan dan kelancaran berkendara di jalan tol. Untuk mencapai hal tersebut, kami berharap adanya kerjasama yang baik dari berbagai unsur baik pengelola jalan tol, pengguna jalan, maupun pihak penegak hukum,” jelasnya.
Direktur Operasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitri Wiyanti dalam paparannya menerangkan isu utama keselamatan dan ketertiban di jalan tol, “Isu yang menguat dalam pantauan kami di jalan tol menyoroti terkait pelanggaran truk Over Dimension dan Overload (ODOL), parkir di bahu jalan dan disparitas kecepatan, naik turun penumpang serta bangunan liar,” ujarnya.
Fitri melanjutkan, “Terkait jenis pelanggaran tersebut, Jasa Marga melakukan berbagai upaya diantaranya melakukan pengawasan muatan angkutan barang dengan Weight in Motion (WIM) yang terhubung secara real time dengan sistem ETLE Kepolisian selama 24/7, pemantauan kondisi lalu lintas dan deteksi dini adanya gangguan lalu lintas dengan MIDAS dan smart CCTV, serta operasi bersama pemangku kepentingan untuk penertiban pelanggaran lalu lintas di jalan tol,” imbuhnya.
Sementara itu, Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Pol Slamet Santoso menyampaikan pentingnya kolaborasi bersama, “Untuk menegakkan ketertiban lalu lintas perlu adanya kerjasama antara pengelola dan pengguna jalan. Ketertiban berlalu lintas tidak bisa dikerjakan secara sepihak, harus ada kolaborasi antar pihak, karena apa yang kita lakukan juga berpengaruh dengan orang lain. Penting sekali mengetahui etika dan undang-undang yang berlaku,” ujarnya.
Selanjutnya Brigjen Pol Slamet mengapresiasi kegiatan Temu Pelanggan ini,” Kegiatan yang menghubungkan antara pengelola dengan pengguna jalan tol ini sangat baik, karena dinilai dapat menyatukan pandangan tentang pentingnya berbudaya disiplin. Hal baik ini agar dapat terus dilanjutkan untuk mengingatkan kesadaran berlalu lintas demi keselamatan bersama,“ katanya.
Temu Pelanggan Bersama Wilayah Jawa Barat ini juga menghadirkan beberapa partisipan aktif yang turut mencermati kondisi ketertiban lalu lintas di jalan tol yaitu Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Angga Vircanza Chairul dan Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno menyampaikan pandangannya terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan ketertiban berlalu lintas. “Diperlukan tindakan tegas untuk mengatasi gangguan ODOL dan naik turun penumpang. Pemerintah berhak melakukan pencabutan ijin operasi jika diketahui para pengusaha terbukti sering melakukan pelanggaran,“ tuturnya.
Sebagai salah satu pengelola jalan tol Wilayah Jawa Barat, Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi menyampaikan harapan atas dilaksanakannya acara temu pelanggan ini.
“Acara temu pelanggan ini dapat dijadikan bentuk komitmen pengelola jalan tol untuk memberikan edukasi berkelanjutan serta dukungan bagi para stakeholder agar dapat mewujudkan ketertiban berlalu lintas sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengguna jalan tol,” imbaunya.
PT Jasamarga Transjawa Tol mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi daya dan bahan bakar sebelum memulai perjalanan. Selalu berhati-hati dan menaati rambu-rambu selama dalam perjalanan.
Informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group dapat diakses melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy 4.4 untuk pengguna iOS dan Android.