NASIONAL

Presiden Prabowo Diminta Hidupkan Kembali BATAN

MONITOR, Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto perlu membentuk kembali Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai badan pelaksana UU Ketenaganukliran. Kehadiran BATAN sangat diperlukan untuk menghidupkan kembali upaya pengaturan, penggunaan sekaligus pengawasan pemanfaatan ketenaganukliran Nasional yang dalam 10 tahun belakangan ini seolah mati suri.

Anggota Pengarah Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Rohadi Awaludin menyebut selama melebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pengelolaan Ketenaganukliran Nasional terabaikan. Para peneliti lebih banyak berkutat pada urusan penelitian dan administrasi. Sehingga upaya optimalisasi pemanfaatan ketenaganukliran stagnan bahkan mengalami kemunduran.

“Padahal fasilitasnya ada, SDM-nya banyak, tapi upaya pemanfaatan ketenaganukliran di Indonesia selama 10 tahun belakangan ini malah merosot. Ini patut kita sayangkan,” kata Rohadi.

Mantan Kepala Organisasi Riset Nuklir BRIN ini menjelaskan ada banyak kerugian yang dialami masyarakat selama tidak ada BATAN. Salah satu yang paling menonjol adalah instalasi kedokteran nuklir. Beberapa rumah sakit mulai mengeluhkan kelangkaan radioisotop dan radiofarmaka untuk melayani pasien penderita kanker.

Sebelumnya persediaan radioisotop dan radiofarmaka ini dipenuhi oleh industri dalam negeri dengan pengawasan dan pendampingan BATAN. Tapi sejak ketiadaan BATAN, maka fungsi tersebut pun ikut menghilang.

“Sebelumnya beberapa radioisotop dan radiofarmaka berhasil diproduksi di dalam negeri oleh Industri dalam negeri dengan dukungan BATAN di Kawasan Nuklir Serpong. Namun saat ini seluruhnya harus diimpor dari luar negeri.

Sementara Kementerian Kesehatan sudah merencanakan peningkatan jumlah instalasi kedokteran nuklir guna meningkatkan layanan kanker nasional. Pengoperasian instalasi kedokteran nuklir dalam jumlah yang semakin besar ini akan menguras devisa negara.

Karena impor Radiofarmaka sangat mahal,” ungkap Rohadi.

Atas kondisi tersebut Rohadi minta Presiden Prabowo berkenan mengaktifkan kembali BATAN. Apalagi pemanfaatan tenaga nuklir oleh negara-negara tetangga terus meningkat.

Ia menyebut teknologi dan sarana penunjang pemanfaatan ketenaganukliran di Indonesia sudah tersedia. Tinggal faktor kelembagaannya yang mampu mengintegrasikan seluruh fungsi pengelolaan ketenaganukliran.

“Tanpa perhatian yang serius dari pihak Pemerintah dikhawarirkan para pasien kanker di Indonesia akan berbondong-bondong pergi ke luar negeri untuk mendapat layanan kedokteran nuklir. Semoga berbagai pihak segera menyadari kondisi mengkhawatirkan ini,” imbuhnya.

Recent Posts

DPR Dorong Pemerintah Pusat dan Pemda Kolaborasi Tangani Banjir Jakarta, Jangan Gali Lubang Tutup Lubang

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera memberi perhatian serius terhadap…

11 menit yang lalu

Soroti Bencana Alam di Sejumlah Wilayah, Puan Minta Pemerintah Mitigasi dan Sigap Tangani Korban

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti berbagai bencana alam yang terjadi di…

2 jam yang lalu

Saksi Anak Diduga Diintimidasi di Peradilan Kasus Oknum Polisi Tembak Siswa, DPR: Sejak Awal Sarat Kejanggalan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak seluruh pihak turut mengawasi proses…

4 jam yang lalu

Bupati Bondowoso Buka Festival Muharram 1447 H dan Luncurkan ‘Bondowoso Berkah’

MONITOR, Bondowoso - Bupati Bondowoso KH Abdul Wahid Hamid meluncurkan “Bondowoso Berkah”, sebuah komitmen dan…

4 jam yang lalu

DPR Bentuk Tim Supervisi, Puan: Penulisan Ulang Sejarah Harus Dilaksanakan Sejelas-jelasnya

MONITOR, Jakarta - DPR RI membentuk tim untuk melakukan supervisi terhadap penulisan ulang sejarah yang…

5 jam yang lalu

Menteri PU Pastikan 63 Lokasi Sekolah Rakyat Tahap IA Siap untuk Tahun Ajaran Baru 14 Juli 2025

MONITOR, Bekasi - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan dukungan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat…

6 jam yang lalu