BERITA

Eks Angota Komisi VII DPR Pesimis Prabowo Mampu Wujudkan Swasembada Energi

MONITOR, Jakarta – Keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk wujudkan swasembada energi, menurut Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI), Mulyanto, merupakan ide bagus namun sulit diwujudkan.

Saat ini Indonesia masih sangat bergantung pada impor BBM dan LPG untuk mencukupi kebutuhan energi masyarakat. Dan untuk mengurangi impor lewat swasembada energi maka Pemerintah harus membangun infrastruktur dan teknologi produksi migas yang memadai.

“Target swasembada energi itu cukup berat khususnya terkait dengan sumber energi BBM dan gas LPG, yang faktanya sekarang ini kita masih impor dan semakin lama jumlah impor BBM dan gas LPG tersebut semakin meningkat.

Jadi kalau tiba-tiba Pemerintah ingin wujudkan swasembada energi maka banyak aspek yang perlu dibenahi. Bukan hanya infrastruktur yang perlu disiapkan tapi tata kelolanya juga harus dirombak total,” ujar Mulyanto.

Mulyanto menyebut untuk mewujudkan kemandirian energi maka Pemerintah harus membenahi dua sektor sekaligus. Di sisi hilir (demand) perlu digalakkan langkah penghematan, pembatasan dan pengawasan. Termasuk juga mengejar target bauran EBET di masyarakat.

“Ya terutama pengurangan demand migas untuk transportasi melalui substitusi mobil listrik, yang selama ini masih berjalan lambat. Jadi program kendaraan listrik ini bisa bersinergi dgn program kemandirian migas,” ujarnya.

“Begitu pula terkait penggunaan gas LPG, perlu langkah yang lebih massif untuk substitusi penggunaan gas LPG ke gas alam yang relatif berlimpah. Penggunaan kompor gas LPG secara bertahap harus diganti dengan kompor gas alam (jargas).

Dengan kata lain program Jargas rumah tangga mesti menjadi gerakan yg massif. Target 4 juta sambungan rumah tangga (SR) harus diwujdkan,” sambung Anggota Komisi Energi DPR RI Periode 2019-2024.

Sedangkan di sisi hulu (supply), Mulyanto menambahkan, peran Pertamina yang menguasai lebih dari 60% lifting minyak, harus lebih agresif membuka ladang eksplorasi baru menggunakan teknologi terkini.

“Giant discovery untuk eksplorasi dan optimalisasi eksploitasi minyak harus menjadi perhatian di samping merampungkan pembangunan kilang-kilang baru Pertamina. Dengan kata lain perlu ditingkatkan lifting minyak pertamina sekaligus produksi BBM melalui kilang domestik,” tegasnya.

Recent Posts

KPK dan Kementerian Imipas Gelar Audiensi Pemberantasan Korupsi

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjalin sinergi lintas sektor guna meningkatkan efektivitas…

2 jam yang lalu

Hadirkan Ajang Karbon Netral, Pelari Apresiasi Pertamina Eco RunFest 2024

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Minggu…

5 jam yang lalu

Kemenag Beri Hadiah Total Rp125 Juta untuk Juara MTQ Internasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada lima qari, qariah, dan hafiz yang…

7 jam yang lalu

Kemenag Perjuangkan Juara MTQ Internasional Diangkat Jadi PNS

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengangkat juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) internasional…

7 jam yang lalu

Oppo Jadi Mitra PSSI, Erick Thohir: Dorong Timnas Terus Jaga Trust

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berterima kasih kepada para sponsor yang makin…

8 jam yang lalu

Tidak Ingin Ada PHK di Indofarma, Wamen Noel: Saya Bukan Malaikat, Ayo Kita Berjuang

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia…

11 jam yang lalu