PENDIDIKAN

Mahasiswi UIN Jakarta Berpartisipasi Proyek Riset Virus Dengue di Universitas Malaysia

MONITOR, Jakarta – Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amanda Farras Wijdhan dan Hening Nada Syaffana, mendapat kepercayaan untuk turut serta dalam proyek penelitian tentang virus dengue. Keduanya terlibat dalam riset ini di Fakultas Farmasi, Universitas Malaya, Malaysia, selama dua pekan, dari 23 September hingga 4 Oktober 2024, melalui skema program student mobility.

Dikutip dari Rilis Pusat Informasi & Humas LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (30/9/20240), dalam program ini, kedua mahasiswa Program Studi Farmasi Fikes UIN Jakarta ini berpartisipasi dalam proyek penelitian terkait virus dengue sebagai salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di wilayah tropis dan subtropis, khususnya di negara-negara Kawasan Asia. Proyek riset sendiri berfokus pada penemuan in silico guna menentukan inhibitor potensial terhadap protease serin NS2B/NS3 dan polymerase NS5 DENV-2 dengan menggunakan skrining virtual.

Dalam partisipasinya, riset yang dilakukan Amanda menyoroti pentingnya enzim NS2B/NS3 serine protease, sedangkan riset Hening berfokus pada NS5 yang diketahui memainkan peran sentral dalam replikasi virus dengue. Dalam proyek ini, keduanya melakukan skrining virtual guna menentukan inhibitor potensial terhadap protease serin NS3 DENV-2 yang diharapkan dapat menghambat replikasi virus dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

Sementara itu, pemilihan topik riset tentang Virus dengue di Universitas Malaya didasarkan pada posisi perguruan tinggi ini yang telah banyak melakukan riset virus dengue di Asia sebagai salah satu area endemik terbesar untuk penyakit tersebut. Selain itu, munculnya endemik virus Monkeypox baru-baru ini semakin meningkatkan urgensi penelitian antivirus dalam rangka mencegah potensi pandemi baru di wilayah tropis.

Kegiatan penelitian mereka sendiri dimulai dengan briefing bersama Heh Choon Han, seorang pakar di Fakultas Farmasi Universitas Malaya. Selanjutnya, keduanya melakukan diskusi proposal dengan dua supervisor utama, yaitu Ng Chean Hui dan Asfarina Binti Amir Hassan, yang sekaligus memberikan bimbingan tentang metode penelitian.

Diketahui, virus dengue merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Asia dan penelitian terkait penemuan obat atau terapi yang efektif sangat dibutuhkan. Proyek ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pengembangan pengobatan yang lebih efektif guna menekan replikasi virus dengue, yang selama ini menjadi penyebab tinggi angka morbiditas dan mortalitas, terutama di kalangan anak-anak.

Selain itu, dengan adanya peningkatan kasus Monkeypox, penelitian tentang penyakit yang bersifat endemik, seperti dengue, semakin krusial. Pencegahan potensi pandemi di masa depan harus menjadi prioritas bagi para ilmuwan dan praktisi kesehatan global, dan penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menghadapi tantangan tersebut.

Menurut penanggung jawab kegiatan student mobility, Uswatun Khasanah, program student mobility tidak hanya memberikan mahasiswa-mahasiwi UIN Jakarta kesempatan untuk belajar tentang teknik penelitian mutakhir, tetapi juga untuk membangun jaringan internasional yang kuat. “Dan tentunya Pengalaman bekerja bersama para peneliti dari Universitas Malaya memberikan wawasan baru yang akan sangat berguna ketika kembali ke Indonesia,” imbuhnya.

Dekan Fikes UIN Jakarta, Zilhadia mengapresiasi kontribusi dua mahasiswinya dalam penelitian di Universitas Malaya. “Keterlibatan kedua mahasiswi dalam riset virus dengue di Universitas Malaya merupakan pencapaian yang sangat membanggakan. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa-mahaiswi Fikes UIN Jakarta tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional,” katanya.

Menurutnya, pengalaman riset ini akan memperkuat kapasitas mereka sebagai peneliti muda dan tentunya akan membawa dampak positif dalam pengembangan ilmu kesehatan. “Khususnya dalam penanganan penyakit tropis seperti dengue,” tambahnya.

Sebagai informasi, Fikes merupakan salahsatu dari 12 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana di UIN Jakarta, Di jenjang sarjana, Fikes menawarkan tiga program studi yaitu Program Studi Kesehatan Masyarakat, Program Studi Farmasi, Program Studi Ilmu Keperawatan. Sedang di jenjang profesi, Fikes memiliki Program Profesi Ners merupakan dan Program Profesi Apoteker.

Untuk akreditasi, seluruh program profesi dan sarjana Fikes UIN Jakarta memiliki akreditasi tinggi. Program Profesi Ners dan Program Profeso Apoteker masing-masing berakreditasi A dan Baik Sekali seperti dituangkan dalam SK 0407/LAM-PTKes/Akr/Pro/V/2023. Lalu, Program Studi Kesehatan Masyarakat berakreditasi Unggul, Program Studi Farmasi berakreditasi Baik Sekali, dan Program Studi Ilmu Keperawatan berakreditasi A. 

Recent Posts

Bertemu di HIPMI, Bos Indofon Sepakat Investasikan Dana 10 Miliar untuk Bangun Pabrik Bricket di Kulonprogo

MONITOR, Kulonprogo – Dalam langkah strategis untuk memperkuat industri lokal, Adit Setiawan, pemilik pabrik plafon…

3 jam yang lalu

Akhiri Masa Bakti, Pimpinan DPR Bangga Citra DPR Naik

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR bidang Politik dan Keamanan Lodewijk F. Paulus mengatakan selama…

11 jam yang lalu

Pansus Angket Haji Publish Lima Rekomendasi, Ini Tanggapan Kemenag

MONITOR, Jakarta - Pansus Angket Haji hari ini membacakan hasil kerjanya di hadapan sidang Paripurna…

12 jam yang lalu

Momen Puan Maharani Teteskan Air Mata di Rapat Terakhir DPR 2019-2024

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi kerja sama yang baik antara semua…

15 jam yang lalu

Puan Ungkap DPR 2019-2024 Selesaikan 225 Rancangan Undang-undang

MONITOR, Jakarta - Anggota DPR RI periode 2019-2024 akan menyelesaikan masa tugasnya hari ini di…

15 jam yang lalu

KKP Raih Penghargaan dari Bareskrim Polri Atas Kinerja Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan…

15 jam yang lalu