PEMERINTAHAN

Kemenag Fasilitasi 11.820 Peserta Guru Ikuti UKKJ

MONITOR, Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama memfasilitasi penyelenggaraan Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang (UKKJ) bagi guru madrasah, guru agama pada sekolah, pengawas, dan penilik. Total ada 11.820 peserta UKKJ yang digelar serentak secara daring di 883 lokasi pada 34 provinsi.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan bahwa UKKJ adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi peningkatan profesionalisme dan karier guru dan tenaga kependidikan. “Bagi guru pelaksana yang belum berkualifikasi Jabatan Fungsional (JF) Guru dan Guru yang akan mengajukan kenaikan jenjang jabatan harus melalui uji kompetensi sesuai regulasi yang ada,” tegas Gus Menteri di Jakarta (27/8).

“Ada empat perhatian khusus yang terus diupayakan pemerintah terhadap guru dan tendik, yaitu peningkatan kualifikasi, kompetensi, karier, dan kesejahteraan,” sambungnya.

Dirjen Pendidikan Islam, Abu Rokhmad mengatakan bahwa UKKJ diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek. Kemenag bertugas memfasilitasi guru dan tendik yang menjadi binaannya.

“Saya mengapresiasi kepada berbagai pihak yang turut membantu terlaksananya kegiatan ini, khususnya kepada tim Kemendikbudristek dan tim dari Kemenag yang tidak hanya berisi personal Ditjen Pendis, tapi juga dari Bimas agama lainnya, serta komponen dari Kanwil Kemenag Provinsi,” urainya.

“Saya berharap, UKKJ ini mampu mendorong dan menjadikan guru di bawah koordinasi Kemenag lebih profesional dan kompeten dengan memenuhi standar yang ditentukan. UKKJ juga menjadi momentum penting memaknai peran strategis guru. Menjadi guru adalah tugas dan peran mulia yang ditopang dengan kesadaran profesionalitas sesuai standar yang ditetapkan,” terangnya.

Terpisah, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al-Asyhar, menyambut positif pelaksanaan kegiatan ini. Thobib sempat meninjau pelaksanaan UKKJ ini di wilalah Jakarta. Menurutnya, secara umum UKKJ berjalan dengan baik dan sukses.

“Saya berharap, para guru dan tendik yang mengikuti pelaksanaan UKKJ ini mampu memahami dan melaksanakan urgensi profesionalisme sebagai guru dengan standar kecakapan yang dipersyaratkan,” tandasnya.

Thobib optimis, mekanisme dan prosedur UKKJ mampu mengatasi kendala geografis yang kerap menjadi tantangan bersama. Dengan UKKJ yang berbasis Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Berkelanjutan (SIMPKB) Kemendikbudristek, kendala geografis mampu diatasi dengan baik.

Hal senada disampaikan Direktur Pendidikan Agama Islam, M Munir, di Posko Pemantauan UKKJ JF Guru di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. “Guru Pendidikan Agama Islam terus kita upayakan dan perhatikan kualifikasinya. UKKJ ini menjadi instrumen penting peningkatan kualitas GPAI,” tutupnya. 

Recent Posts

Kemenag Targetkan 50 Persen PTKIN Terakreditasi Unggul

MONITOR, Jakarta - Saat ini ada 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang meraih…

37 menit yang lalu

Virgin Australia Airlines, Maskapai Internasional Pertama yang Gunakan SAF Pertamina

MONITOR, Bali - PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke…

8 jam yang lalu

Pertamina dan Airbus Jajaki Kerja Sama Pengembangan SAF di Indonesia

MONITOR, Bali - Konsisten dalam mengembangkan bisnis energi hijau, PT Pertamina (Persero) membangun kerja sama…

8 jam yang lalu

DPR Fasiltasi Korban Bullying Binus Simprug, Pengamat: Komit Kawal Keadilan

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI yang memfasilitasi siswa korban dugaan aksi bullying di SMA…

9 jam yang lalu

Soroti Perkelahian Geng ART WNI di Singapura, DPR Minta Pemerintah Bentuk Forum Dukungan Bagi PMI

MONITOR, Jakarta - Dua kelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertengkar dan membuat keributan hingga dikenakan…

10 jam yang lalu

DPR Dorong Polisi Cari Fakta Sesungguhnya di Kasus Bullying Binus Simprug

MONITOR, Jakarta - Kasus bullying di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, memasuki babak baru ketika…

10 jam yang lalu