OPINI

Modal Survey Bagus Belum Tentu Menang Pilkada Kabupaten Bogor

Oleh: Susilo Utomo (Sekretaris ARUS)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor yang akan digelar pada 27 November mendatang mulai memasuki tahapan penjaringan calon Bupati dan calon wakil Bupati, nama-nama bermunculan sejak awal Juli lalu tapi yang sudah memenuhi syarat meju sebagai calon Bupati Bogor hanya Rudy Susmanto, S.Si yang hari ini menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Bogor karena partai pengusungnya yaitu Partai Gerindra memiliki 12 kursi.

Tiket pencalonan Rudy Susmanto ini sontak merubah konstelasi politik di Kabupaten Bogor, sosok pria yang saat ini menjabat sebagai ketua DPRD masa bakti 2019 – 2024 terhitung baru di kancah politik Kabupaten Bogor, tapi masuknya nama Rudy sebagai calon Bupati Bogor membuat beberapa tokoh politik senior tersingkir.

Walaupun masuk ke kancah politik Kabupaten Bogor di usia yang terbilang sangat muda yaitu 34 tahun, pria kelahiran 15 Agustus 1985 ini cukup menggetarkan perpolitikan Kabupaten Bogor dengan menjabat sebagai ketua DPRD di periode pertamanya sebagai legislator dan terpilih kembali sebagai anggota DPRD pada pemilu 2024 dengan Raihan suara terbanyak dan kembali otomatis menduduki kursi ketua DPRD Kabupaten Bogor.

Jika menilik dari hasil survey yang di sajikan beberapa lembaga survey beberapa hari terakhir ini, wajar saja jika “politisi kawakan” Kabupaten Bogor mendominasi, sebut saja ada sosok H. Ade Ruhandi, SE atau yang akrab disapa Jaro Ade survey nya melejit dengan angka yang signifikan karena sejak jauh hari dirinya sudah mensosialisasikan dirinya sebagai Bupati Bogor dan juga dirinya pernah maju pada Pilkada 2018 dengan survey yang juga sempat leading saat itu tapi harus kalah tipis dari Ade Yasin.

Berkaca dari hal ini, sangat wajar jika sebagian besar masyarakat lebih familiar dengan Jaro Ade, tapi hingga berita ini diturunkan sosok se fenomenal Jaro Ade pun faktanya masih sibuk berkutat dengan tiket pendaftaran Pilkada, karena partai pengusung utamanya yaitu Partai Golkar hanya mendapatkan 7 kursi pada pileg 2024 lalu, itupun masih diterpa issue bahwa KIM Plus akan diterapkan juga ke daerah, jika itu terjadi bisa saja akhirnya Partai Golkar merapat ke Gerindra juga seperti yang sudah dilakukan Partai lain pengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres kemarin.

Makanya, penulis menganggap bahwa tingginya survey popularitas seseorang tidak cukup jadi modal utama untuk menang Pilkada Kabupaten Bogor, sebagai daerah tempat tinggal Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto dan dengan hak pilih pilkada terbesar di Indonesia serta heterogen nya penduduk Kabupaten Bogor, maka sangat butuh strategi yang tepat, energi yang kuat dan racikan strategi luar biasa ciamik untuk menduduki kursi Bupati Bogor mendatang.

Recent Posts

Menag Luncurkan SIM SDM untuk Kepegawaian Responsif dan Informatif

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM…

49 menit yang lalu

Mulyanto Tantang Menkeu Purbaya Tindak Tegas Mafia Baja dan Tekstil

MONITOR, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS, Mulyanto, mendesak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa…

2 jam yang lalu

Menag Lantik 13.224 PPPK, Termuda Usia 20 Tahunan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar hari ini melantik 13.224 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian…

3 jam yang lalu

11 Warga Dibui Karena Pertahankan Tanah Leluhur, DPR: Jangan Kriminalisasi Pejuang Hak Adat!

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira menyatakan keprihatinan mendalam…

4 jam yang lalu

12 Pemikir Dunia Bertemu di AICIS+ 2025, Bahas Ekoteologi dan Masa Depan Teknologi

MONITOR, Jakarta - Dunia akademik bersiap menyambut pertemuan pemikir kelas dunia dalam AICIS+ 2025 yang…

4 jam yang lalu

Kemenag Dorong Takmir Fungsikan Masjid sebagai Wadah Jaminan Sosial

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mendorong para takmir agar memperluas fungsi masjid menjadi wadah…

5 jam yang lalu